Harapan sebagian besar suporter tanah air agar PSSI segera dibekukan menyusul minimnya prestasi sepakbola Indonesia serta bobroknya sistem kompetisi nasional nampaknya harus menyusut kembali. Usai terbang tinggi menyusul pembentukan Tim 9 Menpora, yang berjanji akan serius menelusuri dosa-dosa PSSI dan berwacana membekukan PSSI, harapan itu hanya tinggal mimpi belaka.
Seusai rapat perdana dengan PSSI, Senin 28 Januari 2015, Tim Sembilan yang diwakilkan oleh Gatot S. Dewabroto, dan Joko Pekik selaku Deputi 4 Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora menegaskan, membekukan PSSI yang selama ini ramai dibicarakan publik hanya isapan jempol belaka.
"Sejak awal kami memang tidak punya rencana membekukan atau membubarkan PSSI. Kami bekerja secara objektif. Tim Sembilan tidak mengarah ke sana. Selama ini media dan masyarakat ingin PSSI dibekukan. Tapi kami tidak," kata Gatot seusai rapat.
Padahal, diawal pembentukannya, Tim 9 Menpora langsung tancap gas dan berteriak garang. Nama-nama di dalam Tim 9 Menpora sendiri dimata publik sepakbola tanah air seakan menjadi garansi, bahwa Tim 9 akan bisa berbuat banyak dan mampu mewujudkan harapan mereka untuk membekukan PSSI, atau paling tidak membersihkan PSSI.
Tentu, publik sepakbola Indonesia tak akan lupa, bagaimana sesumbar Menpora yang mengancam akan mencabut lambang Garuda, serta mencabut nama Indonesia pada singkatan PSSI. Begitu pula dengan pernyataan Tim 9 yang mengaku sudah menemukan beberapa dosa PSSI, yang nantinya bisa dijadikan pintu masuk untuk membekukan PSSI. Namun, semua kegarangan dan ancaman tersebut seakan luntur seketika saat Tim 9 Menpora bertemu PSSI.
Tugas Kemenpora dan Tim 9 ternyata hanya mengumpulkan informasi terkait rencana kerja PSSI selama satu tahun ke depan. Selain itu, mereka juga bertugas untuk memandu PSSI membenahi segala problem di persepakbolaan Indonesia. Salah satunya memberantas mafia sepak bola di tanah air.
Jika tugas Tim 9 hanya sekedar mengumpulkan informasi, mengapa Menpora Imam Nahrawi harus susah payah membentuk tim ini? Mengapa nama-nama mentereng macam mantan Wakapolri Komjen Oegroseno, mantan ketua PPATK Yunus Husein, serta mantan deputi pencegahan KPK Eko Tjiptadi harus masuk dalam tim tersebut?
Patut jika kemudian publik sepakbola tanah air merasa curiga, bahwa ada deal-deal tersembunyi ketika Tim 9 Menpora bertemu dengan PSSI. Karena, sikap garang mereka langsung menghilang. Apa yang sudah mereka ancamkan sejak awal ternyata hanya menjadi pepesan kosong belaka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H