Terkait masalah bocornya informasi data Transfer Matching System (TMS) pemain ISL oleh akun FDSI di twitter, FIFA seharusnya memfokuskan perhatiannya pada legalitas pemain asing di ISL yang sampai saat ini belum dilengkapi dengan International Transfer Certificate (ITC). Alih-alih memperingatkan PSSI tentang pemain asing tanpa ITC tersebut, FIFA malah mempermasalahkan mengapa data TMS yang seharusnya dijaga kerahasiaannya oleh PSSI dan klub masing-masing bisa bocor dan dapat diakses oleh pihak ketiga.
Kembali pada permasalahan ITC, beberapa waktu lalu penulis pernah mempublish artikel tentang daftar pemain asing di ISL yang belum memiliki ITC. Sesuai dengan regulasi FIFA tentang transfer pemain yang berbunyi "A professional player is not eligible to play in official matches for his new club until the new association has confirmed the receipt of the ITC and has entered and confirmed the player registration date in TMS" (cf. Annexe 3, article 5.2 paragraph 4), para pemain asing tersebut tidak diperbolehkan bermain, hingga PSSI menerima ITC dan sudah memasukkan registrasi pemain asing tersebut kedalam TMS.
Faktanya, sampai saat ini masih ada beberapa pemain asing yang belum memperoleh ITC dan belum dimasukkan regsitrasi mereka kedalam TMS FIFA. Dua contoh pemain asing tersebut adalah Emmanuel Kenmogne (sekarang di Persebaya ISL) serta Reinaldo Rodrigues De Oliveiralobo yang sekarang bermain di Mitra Kukar.
[caption id="attachment_299755" align="alignnone" width="526" caption="data TMS Emmanuel Kenmogne"][/caption]
Dari data diatas bisa dilihat, Emmanuel Kenmogne status klub terakhirnya masih atas nama Olympiakos Nicosia. Padahal, musim kemarin Kenmogne sudah bermain untuk Persija Jakarta. Itu artinya Kenmogne bermain di Persija tanpa menggunakan ITC.
[caption id="attachment_299756" align="alignnone" width="539" caption="data TMS Reinaldo Rodrigues De Oliveiralobo"]
Sementara untuk Reinaldo Rodrigues De Oliveiralobo, dalam data TMSnya, klub terakhir yang tercatat adalah Gremio Novorizontino (Campeonato Regional Paulista Série A3 – Brazil 7th Div). Perpindahannya ke Mitra Kukar belum terdaftar oleh TMS FIFA.
Sekarang bandingkan dengan data TMS dari Andik Vermansyah.
[caption id="attachment_299758" align="alignnone" width="600" caption="data TMS Andik Vermansyah"]
Dari data tersebut bisa dilihat, Andik Vermansyah sudah resmi mengantongi ITC, serta data perpindahannya pun sudah tercatat di TMS FIFA. Dari klub sebelumnya Persebaya Surabaya (karena PSSI tidak mau mengeluarkan ITC atas nama Persebaya 1927) ke klub saat ini, Selangor FA Malaysia.
Melihat perbandingan diatas, bisa disimpulkan, PSSI maupun klub-klub Indonesia kurang peduli terhadap administrasi para pemain asing. Sangat berbeda sekali dengan federasi Malaysia dan klub-klub disana. Begitu sepakat masalah kontrak dan harga pemain, mereka segera mengurus administrasi perpindahan pemain asingnya.