Saya menemukan foto pengumuman ini di beranda FB seorang teman. Tentang audisi ustadz muda yang akan membawakan program baru di Kompas TV dan akan ditayangkan bulan Ramadhan nanti. Perhatikan yang diberi lingkaran warna merah.
[caption id="attachment_298211" align="alignnone" width="515" caption="pengumuman audisi ustadz muda di Kompas TV"][/caption]
Sebenarnya tak ada yang salah dari kriteria yang ditetapkan Kompas TV dalam audisi ustadz muda. Kecuali satu syarat, yang bahkan disebutkan sebagai "syarat mutlak", yaitu sang ustadz harus kocak/seru/lucu. Penekanan atau adanya kata-kata "syarat mutlak" dalam pengumuman ini membuat kriteria-kriteria lain seakan menjadi tidak berarti. Meski punya pemahaman ilmu agama yang lebih baik, tapi jika tidak kocak/seru/lucu, menurut pengumuman ini berarti tidak akan diterima. Itulah mungkin yang akan dibaca orang awam.
Sebenarnya, Kompas TV ini sedang mencari ustadz muda atau pelawak muda untuk stand up comedy? Mengapa harus ada penekanan syarat mutlak kocak/seru/lucu? Apakah ustadz zaman sekarang harus seperti itu? Tak peduli ilmu agamanya dangkal, asal bisa melucu dan kocak sudah bisa menyandang gelar ustadz?
Inilah jadinya jika ustadz-ustadz dijadikan komoditas tayangan televisi, terutama menjelang bulan puasa. Bukannya bertujuan untuk berdakwah, tapi televisi lebih mementingkan hiburan dan kelucuan yang bisa didapat pemirsanya.
