O..o..o..o..o..
o..o..o..o..o..
O..o..o..o..o..
o..o..o..o..o..
Iwak peyek, [iwak peyek]
Iwak peyek, Â [iwak peyek]
Iwak peyek nasi jagung, [nasi jagung]
Sampek elek, [sampek elek]
Sampek tuwek, [sampek tuwek]
Persebaya tetap disanjung
O..o..o..o..o..
o..o..o..o..o..
O..o..o..o..o..
o..o..o..o..o..
Cuplikan lirik lagu "Iwak Peyek" yang dibawakan oleh Trio Macan, sengaja diubah dari "Trio Macan tetap disanjung" menjadi "Persebaya tetap disanjung".
Lagu yang dirilis ulang oleh Trio Macan tersebut akhir-akhir ini sering terdengar dimana-mana. Apalagi setelah Andre Taulani, komedian Opera van Java yang tayang di Trans7 ikut pula mempopulerkan lagu tersebut dalam setiap penampilannya di OVJ.
Sejatinya, lagu tersebut sudah muncul dua tahun lalu lewat penyanyi dangdut koplo Eny Sagita yang diiringi kelompok musik OM Sagita, Sidoarjo. VCD show dandgdut koplo yang sangat atraktif ini, mudah didapat di lapak penjual VCD di kota-kota di Jawa Timur.
Iwak Peyek mula-mula muncul sebagai lagu yang dinyanyikan secara kolosal di pertandingan-pertandingan sepak bola. Terutama komunitas suporter sepak bola yang paling sering dan seperti memiliki lagu itu adalah suporter Persebaya, Bonekmania. Sudah jamak dalam setiap pertandingan sepakbola, para supporter yang dikoordinir seorang dirijen menyanyikan lagu-lagu penyemangat, ataupun lagu-lagu yang tujuannya menjatuhkan mental tim lawan. Aremania adalah salah satu kelompok supporter yang mempelopori penciptaan lagu-lagu untuk mengiringi pertandingan tim kesayangannya di lapangan. Hingga saat ini, Aremania sudah menelurkan enam hingga tujuh album lagu supporter yang dikomersilkan.
Perang lagu supporter ini seakan mengiringi perang jargon antar tim yang, terlebih bila tim itu musuh bebuyutan seperti Persebaya dan Arema. Ketika Aremania meluncurkan jargon "Salam Satu Jiwa (Sasaji)", Bonekmania pun tak mau kalah dan meluncurkan jargon "Salam Satu Nyali, Wani!". Aremania kemudian meluncurkan jargon baru "AREMANIA, tidak kemana-mana tapi ada dimana-mana", untuk mengejek para Bonek yang selalu menyertai timnya bertanding di kota manapun. Tak ayal, jargon tersebut pun langsung dibalas oleh Bonekmania dengan membuat jargon yang hampir sama, "BONEKMANIA, kemana-mana dan ada dimana-mana".
Memang, lagu di dunia suporter itu penting, karena lagu yang disukai dan mewakili karakter masyarakat pendukung dan imaji yang dibentuk oleh tim sepak bola, bisa berfungsi banyak. Ia menyalurkan agresifitas suporter, terhindar dari perang kata-kata dengan suporter lain yang bisa memancing konflik, dan banyak fungsi lainnya. Tengok saja lagu anthem Manchester United "Glory, Glory Man. United", atau lagu supporter Liverpool " You'll Never Walk Alone". Supporter kedua klub itu selalu menyanyikan lagu mereka saat timnya bermain dimana saja.
Rivalitas yang begitu tinggi antara Persebaya dan Arema memang rawan memunculkan gesekan-gesekan yang menjurus anarkisme. Karena itulah lagu-lagu supporter diperlukan dengan maksud untuk meredam gesekan-gesekan tersebut. Kreatifitas supporter di tribun penonton diharapkan dapat menghindarkan anarkisme yang mungkin dilakukan penonton jika ada keputusan-keputusan wasit yang dinilai tidak wajar.
Maka, jangan heran jika nanti di Super Big Match Persebaya vs Arema anda akan mendengar lagu Iwak Peyek yang diplesetkan,
O..o..o..o..o..
o..o..o..o..o..
O..o..o..o..o..
o..o..o..o..o..
Iwak peyek, [iwak peyek]
Iwak peyek, [iwak peyek]
Iwak peyek sego jemek, [nasi lembek]
Sampek elek, [sampek elek]
Sampek tuwek, [sampek tuwek]
Arema yo tetep elek........
O..o..o..o..o..
o..o..o..o..o..
O..o..o..o..o..
o..o..o..o..o..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H