Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Efek Turnamen Al Nakbah

19 Mei 2012   04:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:06 1923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Keikutsertaan Indonesia pada turnamen Al Nakbah ternyata menghasilkan efek yang luar biasa bagi sepakbola tanah air. Bukan pada substansi politik mendukung kemerdekaan Palestina, tapi efek keikutsertaan itu pada dinamika kisruh sepakbola Indonesia.

Jika sebelumnya kubu La Nyalla terang-terangan menuduh Djohar Arifin memaksakan kehendak dengan mengikuti turnamen yang tidak tercantum di agenda FIFA, isu kemudian berlanjut dengan tuduhan pemalsuan paspor Titus Bonai. Sikap PSSI yang hanya mendiamkan berbagai anggapan miring tersebut rupanya ikut memusingkan pihak La Nyalla. Terlebih setelah timnas memenangkan laga perdana mereka melawan Mauritania. Tak ada peluru tajam yang bisa ditembakkan.

Amunisi kini seolah berada di tangan PSSI. Sampai janji-janji yang dulu pernah dilontarkan La Nyalla pun seakan memudar, tak ada yang ingat untuk menagihnya.

Setelah pertemuan PSSI dan wakil ISL dengan Task Force AFC, La Nyalla berkoar dan yakin bahwa kisruh PSSI akan selesai pertengahan Mei. Kini sudah menjelang akhir bulan, hasil dari Task Force masih gelap. Belum ada tindakan nyata dari AFC.

Jauh sebelum dibentuk Task Force AFC dibentuk, La Nyalla juga yakin pihaknya yang akan memperoleh pengakuan dari FIFA dibatas akhir penyelesaian konflik ini 15 Juni nanti. Begitu yakinnya La Nyalla, hingga di langsung mengontrak mantan pelatih timnas Alfred Riedl untuk memantau dan memilih pemain-pemain bakal calon penghuni timnas. Sayangnya, La Nyalla melakukan blunder yang sangat keterlaluan. Jika dia sangat yakin pihaknya akan diakui FIFA, mengapa Alfred Riedl hanya dikontrak sampai 15 Juni nanti? Kalau sudah yakin, kontrak saja Riedl sampai beberapa tahun, tak perlu menunggu hasil keputusan FIFA.

La Nyalla juga tampaknya lupa bahwa Indonesia punya hajatan menggelar kualifikasi AFC Cup U-22 tanggal 23 Juni nanti di Riau. Jika dia yakin akan diakui FIFA, mengapa seleksi timnas versi mereka berencana menggelar TC di bulan September? Sebuah pertanyaan yang sulit dijawab, apabila La Nyalla benar akan diakui FIFA, lantas siapa yang akan dipersiapkan bertanding di ajang tersebut? Antara tanggal 15 Juni dan 23 Juni hanya tersisa waktu satu minggu!

Satu lagi efek turnamen Al Nakbah yang membikin La Nyalla bertambah galau. La Nyalla memberikan batas waktu pada Alfred Riedl hingga tanggal 22 Mei untuk memilih pemain, baik itu dari ISL, IPL maupun Divisi Utama. Sayangnya, ternyata Alfred Riedl tidak mentaati perintah tersebut. Selama satu bulan ini, Alfred Riedl hanya mondar-mandir menonton pertandingan-pertandingan ISL. Tak pernah sekalipun dia menengok laga IPL, apalagi Divisi Utama.

Sungguh, turnamen Al Nakbah membawa berkah tersendiri bagi PSSI.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun