Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Belajar Kesetiaan Berumah Tangga Ala Film Ip Man 3

20 Maret 2016   00:19 Diperbarui: 20 Maret 2016   00:37 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

 

Biasanya, film silat mandarin lebih direkomendasikan untuk ditonton para pria. Tapi, khusus sekuel film Ip Man kali ini, saya merekomendasikannya juga pada kaum hawa, khususnya buat para istri.

Film Ip Man 3, yang kali ini dibintangi kembali oleh Donnie Yen, seperti biasa memang menampilkan banyak perkelahian. Lagi-lagi penonton akan disuguhi aksi Ip Man dengan kungfu Wing Chun-nya yang dikeroyok banyak orang hingga perkelahian satu lawan satu.

Ada tiga hal yang menarik dari sekuel Ip Man kali ini (dan kabarnya ini yang terakhir). Pertama, kemunculan sosok yang digambarkan mirip dengan Bruce Lee. Seperti diketahui, aktor laga mendiang Bruce Lee merupakan salah satu murid dari Ip Man. Di awal film, Ip Man menerima kunjungan dari Xiaolong (Nama asli Bruce Lee adalah Li Xiaolong) yang ingin berguru pada Ip Man. Saat kecil, Xiaolong pernah meminta berguru pada Ip Man, namun ditolak dan disuruh kembali saat besar. Kali ini, Ip Man menolaknya kembali. Mulanya, Ip Man menolak, tapi Bruce Lee tidak putus asa dan berusaha meyakinkan Ip Man, bahwa dia nanti akan menjadi salah satu muridnya yang terbesar dan paling terkenal (terbukti, hehehe). Ip Man tetap tak bergeming meski Xiaolong sempat mempertunjukkan aksi tendangan cepatnya (khas Bruce Lee).

Yang kedua adalah tampilnya mantan petinju kelas berat dunia Mike Tyson. Di film ini, Tyson memerankan sosok Frankie, seorang bos mafia yang menjadi musuh Ip Man. Dan di film ini pula penonton akan disuguhi pertarungan antara kungfu Wing Chun dengan tinju super cepat ala Tyson.

Dan yang ketiga, menurut saya merupakan inti cerita dari film Ip Man 3. Sekuel ke-6 film Ip Man ini (Ip Man 1-2 dibintangi Donnie Yen, Ip Man Zero, Ip Man The Final Fight dibintangi Anthony Wong, dan Ip Man Grand Master dibintangi Tony Leung) mengambil setting di Hong Kong, akhir tahun 50'an. Saat itu, nama Ip Man sebagai seorang guru kungfu aliran Wing Chun sudah sangat terkenal di seantero Hong Kong. Karena kesibukannya mengurus perguruan silatnya, serta sosialisasi dengan masyarakat yang butuh bantuan, Ip Man sempat tidak mempedulikan keadaan istrinya sendiri. Meski begitu, istri Ip Man, Cheung Wing Si, tetap setia dan mencoba memahami pola hidup Ip Man, yang sangat mencintai kungfu.

Hingga suatu saat, Cheung Wing Si didiagnosa dokter menderita kanker parah. Hidupnya diprediksi tak akan bertahan lama. Cheung Wing Si berusaha tidak memberitahu suaminya perihal penyakitnya tersebut, agar suaminya tidak merasa khawatir dan takut mengganggu kesibukan suaminya tersebut. Namun, Ip Man akhirnya tahu perihal penyakit sang istri. Ip Man pun akhirnya mencoba untuk tidak menghiraukan dunia kungfu yang dicintainya, demi menemani saat2 terakhir sang istri. Bahkan, Ip Man pun rela belajar dansa, suatu kegiatan yang disukai istrinya (dan tidak disukainya), kepada Xiaolong (Bruce Lee) yang saat itu terkenal jago dansa. Imbalannya, Xiaolong akhirnya diterima sebagai murid. Pengorbanan terbesar Ip Man adalah saat dia tidak menghiraukan tantangan seorang guru silat baru beraliran Wing Chun, yang mengklaim bahwa ilmu kungfu Wing Chun-nya lebih hebat dari Ip Man dan mengalahkan semua guru kungfu di Hong Kong. Cheung Wing Si melihat bahwa suaminya galau dan berada di persimpangan jalan antara meladeni tantangan guru kungfu tersebut atau menemani saat2 terakhirnya. Akhirnya, Cheung Wing Si mengirim surat tantangan pada guru kungfu, dan meminta Ip Man untuk bertarung dengannya sebagai sebuah permintaan terakhir dari sang istri.

Di akhir review kali ini, ada sebuah quote yang menarik dari Ip Man, "Dunia memang tidak adil, tapi standar moral berlaku untuk semua. Penguasa tidak harus selalu orang yang unggul. Dan aturan tidak selalu kalah. Dunia bukan milik orang kaya, atau orang yang punya kekuasaan. Tapi milik orang-orang yang berhati murni. Semua yang kita lakukan, dilihat orang-orang. Karena itulah, kita harus menjadi panutan yang baik. Semua yang kita lakukan, bukan untuk hari ini, tapi untuk hari esok nanti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun