Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Antara Kabar Burung dan Hukuman FIFA yang Menanti

17 Maret 2012   04:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:55 1125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Hasil keputusan CAS yang menolak gugatan Tony Apriliani, La Nyalla dan kawan-kawannya tampaknya tak akan berpengaruh banyak pada KPSI. Mereka akan ngotot menggelar KLB karena beranggapan bahwa keputusan CAS itu tidak mengikat. Hal ini dibuktikan dengan surat CAS yang menyebutkan "no jurisdiction" alias tidak punya wewenang.

Keputusan KPSI yang akan tetap menggelar kongres ini sepertinya sudah tercermin dari pernyataan Tony Apriliani saat menanggapi hasil pertemuan dengan KONI. Seperti yang dikutip dari bolaindo.com, Langkah KONI untuk mengambil alih kewenangan PSSI tersebut, dipandang Ketua KPSI, Tony Apriliani, sudah tepat. Pasalnya, dengan kondisi saat ini, KONI diharapkan dapat turun menjadi penengah konflik di keorganisasian sepakbola nasional. Tony mengatakan, campur tangan KONI dalam hal ini tidak bisa diartikan sebagai intervensi pemerintah terhadap kedaulatan sepakbola sebagai lembaga independen milik FIFA.

Sementara itu, beredar kabar burung bahwa acara KLB ternyata sudah disetting untuk memenangkan pasangan La Nyalla Matalitti-Rahim Soekasah. Kabar burung yang beredar menyebutkan beberapa poin:

1. Penyandang dana KPSI sudah menetapkan pasangan La Nyalla - Rahim Sukasah sebagai pasangan yg harus menang di KLB.

2. Malam ini tiap pemilik suara di KLB akan dipanjar komitmen fee 50jt.

3. Hari ini sebelum jam 20:00, Ketua KONI akan mengadakan jumpa pers bahwa KONI telah mengambil alih kendali organisasi PSSI.

4. Ketua Umum KONI Tono Soeratman sedang meminta restu dari Menpora.

5. Disinyalir ada organisasi suporter yg mndapatkan kontrak pengamanan KLB di Ancol dengan nilai kompensasi 25 juta guna mengerahkan minimal 200 anggotanya.

6. DP 10 juta sudah dibayarkan kemarin petang, dan sisanya malam ini saat posko sudah aktif. Ransum makan ditanggung oleh panitia KLB.

7. Amunisi (logistik) yg akan dibagikan kepada peserta KLB dipusatkan di kamar 504. Itu type kamar Senior Suite bertarif 3,5 juta/malam, semacam 2 kamar Junior Suite yang connecting alias berhubungan. Nanti malam uang panjar 50 juta per suara akan didistribusikan dari situ. Rencananya akan diundang masuk ke kamar 1 per 1. Atau diantar melalui kurir ke masing2 pemilik suara.

Entah benar atau tidak, percaya atau tidak, kabar burung ini sejalan dengan misi KPSI yang menghendaki FIFA untuk menghukum persepakbolaan Indonesia. Jika KLB nanti berjalan dan bersamaan dengan Kongres Tahunan PSSI, maka akan terbentuk dualisme kepengurusan PSSI, yang nantinya akan dijadikan alasan bagi KONI untuk mengambil alih kendali PSSI. Dengan adanya intervensi KONI sebagai perpanjangan tangan pemerintah, maka FIFA diharapkan akan melihat bahwa PSSI sudah tidak bisa mengatasi persoalan internal mereka sehingga harus dibekukan sementara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun