Seandainya Starbucks dan Burger King sudah ada di Eropa sejak Abad Pertengahan, bagaimana ya kira-kira logo mereka?
Sulit untuk membayangkannya. Pada masa itu, masyarakatnya belum mengenal desain grafis yang dinamis. Mereka juga belum mengerti strategi pemasaran branding.
Bagaimana harus mengurusi branding, lha wong kehidupan di Abad Pertengahan saja sudah begitu sulit. Wabah Black Death memusnahkan hampir sepertiga masyarakat Eropa. Tingkat harapan hidup rata-rata hanya sampai 33 tahun. Pada jaman itu, tidak ada konsultan pemasaran yang dapat membantu unit bisnis mengembangkan identitas bisnisnya lewat logo yang dinamis dan mudah diingat.
Untungnya, artis dan desainer grafis Ilya Stallone berbaik hati membuat karya yang bisa membawa kita kembali ke Abad Pertengahan. Melalui proyek berjudul Medieval Branding, seniman muda yang berasal dari St. Petersburg ini melakukan lompatan waktu dan mengubah logo-logo terkenal kembali ke gaya Abad Pertengahan.
Ilya membuat ilustrasi untuk masing-masing merek, dengan tetap mempertahankan elemen grafis dasar yang membuat mereka terkenal dan memilih tipografi gothic. Karya kreatif tersebut kemudian diunggah Ilya di akun Instagram dan Twitternya.
Tengoklah logo YouTube berikut ini yang terlihat seperti pertunjukan boneka. Atau logo Audi yang lingkarannya diganti Ilya menjadi roda kereta kuda.
Sedangkan Burger King digambarkan menggunakan dua raja yang ditancapkan dalam sebuah burger. Logo Windows diubah Ilya menjadi jendela gereja, dengan tetap mempertahankan kombinasi warnanya yang khas. Singkatnya, sebuah pengambilalihan yang tidak biasa dan ironis yang tidak kekurangan kreativitas.