Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tak Perlu Takut Menjadi Tua

19 Januari 2022   07:00 Diperbarui: 22 Januari 2022   19:15 2296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Usia hanyalah angka dan pilihan kebiasaan kecil yang kita buat setiap hari di masa muda menjadi penentu masa tua kita (unsplash.com)

"Pak Himam sekarang jadi kakek ya," kata seorang murid saya.

"Kok jadi kakek? Memangnya pak Himam sudah terlihat tua ya? Apa wajah pak Himam sudah keriput? Jalannya bungkuk-bungkuk?" Timpal saya sambil tersenyum.

"Nggak. Tapi rambut pak Himam sudah banyak yang putih, seperti rambut kakek saya."

Memang, salah satu anugerah Tuhan yang diberikan kepada saya adalah rambut yang cepat memutih. Dibandingkan dengan kondisi rambut teman-teman saya yang sebaya, belum mencapai setengah abad, rambut saya memang lebih cepat menua.

Tak urung, kondisi ini membuat banyak teman, bahkan juga istri saya menyarankan agar saya menyemir rambut supaya tetap terlihat muda. 

Namun, saya tolak mentah-mentah. Bagi saya, rambut yang cepat beruban adalah salah satu keistimewaan yang tidak bisa didapatkan banyak orang seusia saya. Bahkan dengan bercanda saya katakan kalau uban-uban itu membuat saya jadi mirip Richard Gere.

Rambut yang memutih sering dianggap salah satu tanda penuaan. Dan, penuaan merupakan hal yang menakutkan bagi banyak orang. 

Saking takutnya, banyak orang menghabiskan uangnya hanya untuk terlihat muda. Produk anti-aging tak pelak menjadi salah satu produk paling laris sepanjang masa, dan industri yang paling bernilai.

"Menjadi tua itu seperti mendaki gunung; Anda sedikit terengah-engah, tetapi pemandangannya jauh lebih baik!"

--- Ingrid Bergman

Selain perubahan fisik, ketakutan besar lainnya untuk menjadi tua adalah penyakit dan kecacatan yang sering mengikuti. Kita tidak pernah ingin merasa seperti beban bagi orang yang kita cintai. 

Usia Hanya Angka, Kebiasaan Kita Menentukan Masa Tua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun