Sebagai pendiri salah satu perusahaan paling sukses dan memiliki kekayaan pribadi sekitar $200 miliar, Jeff Bezos bukan hanya pantas menyandang predikat orang paling sukses, namun juga pintar.
Definisi pintar di sini bukan terbatas dalam intelegensi akademik, namun lebih luas lagi. Pintar mengelola perusahaan, sekaligus memiliki bakat untuk mengelilingi dirinya dengan orang-orang pintar lainnya yang dapat membantu mewujudkan visi dan ambisinya. Kalau tidak begitu, tidak mungkin Jeff Bezos bisa mendirikan Amazon dan menjadikannya salah satu perusahaan terbesar di dunia.
Seperti apa ciri-ciri orang pintar dan cerdas itu? Bagaimana cara Jeff Bezos mengenali seseorang itu pintar lalu kemudian merekrutnya?
Jeff Bezos menjawab pertanyaan tersebut di kantor Basecamp. Pendiri Basecamp, Jason Fried kemudian melaporkannya  di situs Basecamp. Dan, jawaban Jeff Bezos ternyata kebalikan dari pemikiran kebanyakan orang.
Orang Pintar Banyak Salahnya
Kita seringkali (dan mungkin selalu) menganggap orang pintar itu orang yang selalu punya jawaban yang benar. Kita menganggap orang pintar itu orang yang memiliki pengetahuan yang benar tentang dunia dan bidang keahlian mereka. Kita mengira orang pintar itu orang yang memberikan jawaban yang benar ketika menghadapi masalah yang sulit.
Menurut Jeff Bezos justru sebaliknya. Bezos telah "mengamati bahwa orang-orang terpandai terus-menerus merevisi pemahaman mereka, mempertimbangkan kembali masalah yang mereka pikir telah mereka pecahkan. Mereka terbuka untuk sudut pandang baru, informasi baru, ide baru, kontradiksi, dan tantangan untuk cara berpikir mereka sendiri, kata Jason Fried menirukan jawaban bos Amazon.
Dengan kata lain, orang pintar sebenarnya banyak salahnya, dan jujur mengakui kesalahan tersebut lalu memerbaikinya. Orang pintar bukan orang yang konsisten dengan jawaban yang dia miliki.
Jeff Bezos menganggap konsistensi pemikiran bukan sifat yang sangat positif. Ide esok hari yang bertentangan dengan ide hari ini justru merupakan buah pemikiran yang sangat sehat, dan menjadi ciri-ciri orang pintar. Â
Orang Pintar dan Cerdas Punya Kerendahan Hati Intelektual
Ilmu psikologi modern menyebut sifat fleksibilitas pemikiran ini sebagai kerendahan hati intelektual (intelectual humility). Dalam bahasa sehari-hari, kerendahan hati intelektual adalah kesediaan untuk menerima bahwa kita mungkin salah dan tidak bersikap defensif ketika argumen atau informasi yang tidak menguntungkan posisi kita terungkap.
Dalam hal pengambilan keputusan yang baik, kualitas seperti kecerdasan, kesabaran, rasa ingin tahu, dan pengendalian diri selalu dibicarakan, tetapi kerendahan hati intelektual jarang disebutkan. Padahal menurut studi tentang pengambilan keputusan yang dilakukan tim peneliti dari Duke University, orang yang lebih bersedia menerima gagasan bahwa mereka salah membuat pilihan yang jauh lebih baik.