Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Soft Skill yang Wajib Dikuasai Anak-anak Agar Menjadi Orang yang Bernilai

4 November 2021   07:09 Diperbarui: 4 November 2021   18:00 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penting bagi kita untuk mengajarkan soft skill yang dapat mengantarkan anak-anak kita menjadi orang yang bernilai saat mereka dewasa nanti (Foto: Dokumentasi pribadi)

Albert Einstein pernah berkata,

"Cobalah untuk tidak menjadi orang yang sukses, tetapi cobalah untuk menjadi orang yang bernilai."

Bagaimana caranya menjadi orang yang bernilai seperti yang disampaikan Albert Einstein tersebut?

Nilai seseorang terletak pada kepribadian atau akhlaknya. Percuma kita punya harta yang banyak, atau pintar tiada tara. Tapi kalau kepribadian atau akhlak kita buruk, semua harta atau ilmu pengetahuan yang kita miliki tersebut tidak ada gunanya. Kita menjadi manusia yang tidak memiliki nilai di mata orang lain.

Saya percaya, akhlak atau kepribadian seseorang bisa diperbaiki seiring dengan beberapa keterampilan lunak (soft skill) yang harus mereka kuasai agar memiliki kepribadian yang lebih bernilai.

Itu sebabnya, penting bagi kita untuk mengajarkan soft skill yang dapat mengantarkan anak-anak kita menjadi orang yang bernilai, ketika mereka dewasa nanti.

Salah satu keterampilan penting yang harus dikuasai anak-anak agar dapat menjadi orang bernilai adalah bagaimana berkomunikasi dengan baik. Sayangnya, tidak banyak orang yang mampu melakukannya.

Kebanyakan orang menganggap komunikasi hanya terdapat dalam bentuk komunikasi verbal. Sekalipun begitu, masih sedikit orang yang bisa berkomunikasi verbal dengan baik.

Pada dasarnya, komunikasi tidak hanya terdiri dari kata-kata dan maknanya, tetapi juga ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan pengaruh pada pendengar. Bisa dikatakan, komunikasi adalah gerak-gerik atau bahasa tubuh kita secara keseluruhan yang dilihat, didengar dan dirasakan lawan bicara.

Cara mengajarkan komunikasi yang baik pada anak-anak

Anak-anak belajar dengan cara mencontoh apa yang mereka lihat dan mereka dengarkan. Maka, bentuk pengajaran yang paling baik pada anak-anak adalah dengan memberi contoh atau menjadi teladan bagi mereka. Berikut 6 sikap yang harus kita tunjukkan untuk mengajarkan komunikasi yang baik dan saling menghormati pada anak-anak:

Mata yang memerhatikan

Ketika kita melihat seseorang saat mereka berbicara, kita menunjukkan kepada mereka bahwa kita memberi mereka perhatian kita. Dengan melihat seseorang, kita diingatkan untuk berkonsentrasi pada apa yang mereka katakan dan kita dapat lebih memahami dengan memperhatikan ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka.

Tataplah wajah anak-anak saat mereka berbicara. Perhatikan gerak bibir, gestur atau ekspresi wajah dan bahasa tubuh lainnya. Anak-anak merasa mereka lebih diperhatikan saat kita menatap wajah ketika mereka berbicara.

Suara yang menghormati

Artikulasi dan pengucapan adalah kunci komunikasi verbal yang baik. Saat kita berbicara, perhatikan nada dan volumenya. Apakah kita bersuara keras saat mengucapkan kata-kata yang seharusnya diucapkan lembut, atau sebaliknya?

Artikulasi dan pengucapan kata-kata juga bisa berbeda tergantung siapa pendengarnya. Suara yang menghormati artinya kita memperhatikan siapa lawan bicara kita. Intonasi suara saat kita berbicara dengan anak TK tentu berbeda saat kita bicara dengan anak SD atau SMP.

Mendengarkan dengan penuh perhatian dan pikiran terbuka

Mendengarkan perkataan orang lain itu mudah. Tapi bagaimana mendengarkan dengan baik dan penuh perhatian itu butuh usaha. Kebanyakan kita lebih suka didengarkan daripada mendengarkan.

Alih-alih memikirkan bagaimana perasaan kita saat ini atau apa yang ingin kita katakan selanjutnya, mendengarkan berarti mengesampingkan pikiran kita sendiri dan mencoba memahami secara mendalam apa yang dikatakan anak-anak kepada kita. 

Kadang-kadang kita dapat masuk ke dalam komunikasi dengan berpikir bahwa kita telah mengetahui keseluruhan cerita. Seringkali ketika kita memiliki pikiran terbuka dan mendengarkan orang lain, kita akan menemukan ada lebih banyak lagi yang tidak kita ketahui sebelumnya. Memiliki pikiran terbuka adalah bagian penting dari komunikasi yang saling menghormati.

Sabar

Kesabaran adalah bagian penting dari komunikasi. Ketidaksabaran membuat kita cenderung tidak mendengarkan pendapat orang lain dan tidak menghargai pikiran mereka.

Banyak orangtua tidak sabar saat berkomunikasi dengan anak-anak sehingga seringkali memotong perkataan mereka, bahkan menyuruh mereka untuk diam. Saat berkomunikasi dengan anak-anak, ambillah nafas panjang, agar kita dapat mengingat bahwa butuh waktu untuk mendengarkan, memahami, dan berbagi.

Kesabaran adalah hadiah bagi orang lain dan juga diri kita sendiri. Ketika kita sabar, kita memberikan waktu kepada orang lain dan diri kita sendiri untuk mengungkapkan apa yang kita pikirkan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun