Datangnya Pasukan Gajah yang Ingin Menghancurkan Ka'bah
Kota Mekah dalam bahaya. Penduduk kota Mekah ketakutan ketika mendengar Abrahah, pemimpin dari Yaman, wilayah kerajaan Abyssina ingin menghancurkan Ka'bah, rumah Allah yang dibangun Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
Abrahah sebelumnya merasa heran, mengapa banyak orang bepergian ke kota Mekah di waktu-waktu tertentu. Ketika mendapat jawaban bahwa orang-orang itu hendak pergi beribadah ke Ka'bah, Raja kemudian membangun sebuah bangunan besar, dengan pintu emas dan ornamen perak, lalu memerintahkan orang-orang untuk beribadah di bangunan itu daripada ke Ka'bah. Tapi tidak ada yang menurutiya.
Abrahah menjadi marah dan memutuskan untuk menghancurkan Ka'bah. Dia menyiapkan pasukan besar yang dipimpin oleh seekor gajah dan berangkat menuju Mekah.
Penduduk kota Mekah lalu meminta nasihat kepada pemimpin mereka, Abdul Muthalib. Ketika Raja Abrahah sudah tiba di pinggir kota Mekah, Abdul Muthalib pergi menemui Abrahah.
"Apa yang kamu inginkan," tanya Abrahah kepada Abdul Muthalib. Sebelumnya, Abrahah menangkap beberapa ekor onta ketika sampai di pinggir kota Mekah. Onta-onta tersebut ternyata milik Abdul Muthalib. Â
"Saya ingin unta saya kembali," jawab Abdul Muthalib.
Abrahah terkejut, lalu berkata, "Aku ingin menghancurkan Ka'bah, bangunan yang kalian anggap suci itu. Aku ingin orang-orang hanya pergi ke negeriku dan berdoa di bangunan megah yang sudah aku dirikan di sana. Tapi kamu malah meminta onta-onta ini kembali kepadamu?"
"Onta-onta itu milikku. Sedangkan Ka'bah adalah milik Allah. Jadi biar Dia yang akan melindunginya,"kata Abdul Muthalib.
Kemudian Abdul Muthalib meninggalkan Abrahah dan kembali ke kaumnya, Quraisy lalu memerintahkan mereka untuk meninggalkan Mekah dan menunggu musuh mereka di pegunungan.Â
Hancurnya Pasukan Gajah Diserang Pasukan Burung
Pagi hari, Raja Abrahah dan pasukannya naik gajah hendak memasuki kota Mekah. Tetapi, gajah-gajah itu tidak ingin pergi ke Mekah. Gajah-gajah itu hanya mau melangkah kembali ke negeri Yaman.