Jangan berpikir negatif tentang ungkapan ini. Meski harus diakui, ungkapan tersebut lebih banyak digunakan untuk maksud yang mengarah pada seksualitas.
Misalnya:
Susi tiba-tiba cemburu dan melabrak suaminya yang kedapatan mengobrol terlalu dengan tetangga sebelah, Ratna.
"Sejak rumah sebelah ada yang mengontrak, papa kelihatan rajin menyiram tanaman. Kebetulannya lagi, papa nyiramnya pas Mbak Ratna juga menyiram tanamannya. Apa rumput tetangga lebih hijau, Pa?"
Makna Sebenarnya dari Ungkapan Rumput Tetangga Selalu Lebih Hijau
Dari contoh penggunaan ungkapan tersebut, kita akhirnya tahu artinya: Ketika seseorang tidak puas dengan kehidupannya sendiri dan selalu berasumsi bahwa ada hal-hal yang lebih baik di tempat lain.
Perasaan bahwa rumput tetangga selalu lebih hijau dialami oleh orang-orang yang percaya bahwa orang lain memiliki sesuatu yang lebih baik daripada mereka.
Ungkapan ini merangkum kualitas manusia yang selalu menginginkan sesuatu yang berbeda dari apa yang sudah dimilikinya. Kita selalu berpikir rumput di halaman rumah tetangga lebih hijau daripada di halaman rumah sendiri. Kita selalu mengira kehidupan orang lain yang terlihat oleh mata kita begitu indah.Â
Asal-usul Ungkapan Rumput Tetangga Selalu Lebih Hijau
Ungkapan Rumput Tetangga Selalu Lebih Hijau asalnya berasal dari pepatah latin kuno. Menurut writingexplained, pepatah ini pertama kali dikutip oleh Erasmus dari Rotterdam dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Richard Taverner pada tahun 1545, yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berbunyi sebagai berikut:
"Jagung di tanah milik orang lain tampaknya lebih subur dan berlimpah daripada milik kita sendiri."