Hampir semua penyintas Covid-19 masih merasa kesulitan bernafas secara normal setelah sembuh. Tubuh cepat lelah dan nafas cenderung cepat dan pendek. Kondisi ini kemudian oleh para ilmuwan disebut sebagai gejala Long Covid. Terganggunya aliran oksigen ke paru-paru sehingga penyintas masih merasa kesulitan bernafas normal menjadi penyebab sebagian besar kasus Long Covid-19 yang dialami pasien Covid-19.Â
Rehabilitasi Paru Penyintas Covid-19 dengan Teknik Pursed Lip Breathing
Untuk itu, dokter menyarankan pada pasien dan penyintas Covid-19 untuk selalu melakukan rehabilitasi kapasitas paru post Covid-19. Salah satu caranya adalah dengan melakukan teknik pernapasan Pursed Lip Breathing.
Teknik Pursed Lip Breathing adalah teknik pernapasan yang dilakukan perlahan dan terkontrol dengan menghirup udara dari hidung dan menghembuskannya melalui mulut. Teknik pernapasan ini membantu kita mengontrol masuknya oksigen ke dalam tubuh dan ventilasi atau pertukaran udara.
Para dokter menyarankan teknik Pursed Lip Breathing sebagai bagian dari program rehabilitasi paru pada penderita penyakit paru kronik seperti asma, bronkitis kronik dan yang terbaru adalah untuk penderita Covid-19 yang virusnya menyerang paru-paru.
Penderita penyakit paru kronik memiliki masalah tersumbatnya saluran pernapasan. Kondisi ini menyebabkan udara di dalam tubuh yang kaya akan karbondioksida sulit dikeluarkan sehingga hanya tersisa sedikit ruang untuk udara segar yang kaya oksigen. Inilah yang kemudian menyebabkan kita mengalami sesak nafas, sering batuk dan merasa dada terhimpit.
Sebenarnya, tubuh kita memiliki alarm tersendiri saat kadar oksigen dan kinerja paru-paru berkurang. Saat udara masuk berkurang, tubuh kita memerintahkan otot punggung dan dada bekerja ekstra keras agar kita bisa menghirup udara. Tentu saja, hal ini menyebabkan tubuh kita cepat merasa lelah dan tidak nyaman.Â
Cara Melakukan Teknik Pursed Lip Breathing
Teknik Pursed Lip Breathing pada intinya melatih otot, saluran pernapasan dan paru-paru kita untuk bisa bekerja secara efektif dan tidak banyak mengeluarkan banyak tenaga. Saat melakukan Pursed Lip Breathing, area pertukaran udara yang semula menyempit perlahan akan terbuka luas sehingga tubuh bisa menerima banyak oksigen.
Berikut adalah langkah-langkah melakukan pursed-lip breathing.
- Posisikan tubuh pada posisi senyaman mungkin, umunya dilakukan dengan duduk tegak atau berbaring
- Hirup udara melalui hidung secara perlahan dalam waktu 2 detik
- Hembuskan napas melalui mulut dengan membentuk bibir seperti gerakan meniup. Hembuskan napas perlahan selama 4 sampai 6 detik
- Ulangi teknik pernapasan ini sebanyak 4-5 kali.
Memadukan Teknik Pursed Lip Breathing dengan Membaca Al-Quran
Bagi seorang muslim, tanpa disadari sebenarnya sudah melakukan teknik Pursed Lip Breathing setiap kali membaca Al-Quran. Bagaimana bisa?
Sebelum membaca, kita biasanya menarik nafas panjang, lalu mengeluarkannya pelan-pelan melalui bibir seiring kita membaca setiap huruf Al-Quran. Sebelum nafas habis, kita berhenti lalu menarik nafas lagi disesuaikan dengan panjang pendek ayat Al-Quran.
Di dalam Al-Quran sendiri, ada surah-surah yang memiliki rangkaian ayat-ayat panjang dan ayat-ayat pendek. Hal ini membuat kita bisa melatih pernapasan kita. Kapan waktunya kita menarik nafas panjang dan kapan kita menarik napas pendek.
Melakukan teknik Pursed Lip Breathing dengan membaca Al-Quran memberi kita dua manfaat sekaligus: melatih pernapasan agar paru-paru kita bisa bekerja efektif, sekaligus mendapatkan pahala kebaikan. Karena sesungguhnya setiap satu huruf Al-Quran diganjar 10 kali pahala kebaikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H