Banyaknya aktivitas kerja membuat sebagian orang merasa diburu waktu. Tak terkecuali dalam urusan makan. Mungkin kamu juga termasuk salah satu yang sering makan cepat karena merasa waktunya sempit dan harus segera melakukan aktivitas yang lain.Â
Makan Cepat Berisiko Obesitas
Di satu sisi, tubuh manusia tidak bisa bekerja secara instan. Semua proses metabolisme dalam tubuh perlu waktu untuk penyesuaian. Begitu pula saat kita makan. Otak kita memerlukan waktu untuk merespon makanan yang masuk dalam tubuh.
Sejak kita menggigit makanan pertama kali, otak kita membutuhkan waktu hampir 20 menit untuk mengirimkan sinyal kenyang. Ketika kita makan terlalu cepat maka otak kita pun tidak bisa memberitahu bahwa kita sudah cukup makan. Akibatnya, pola makan kita jadi tidak terkontrol. Jika cara makan ini sudah jadi biasa dan berkepanjangan, jangan salahkan jika kemudian tubuh kita semakin melar. Hati-hati, makan terburu-buru membuat kita berisiko terkena obesitas lho.Â
Selain itu, makan perlahan dapat membantu kita menghindari kembung dan mengurangi gangguan pencernaan. Dengan makan perlahan, kita tidak hanya mengonsumsi lebih sedikit kalori, tetapi juga melatih diri untuk lebih memperhatikan apa yang kita makan.Â
Mindful Eating, Proses Makan yang Membuat Kita Tambah Bersyukur
Dalam bukunya, "How to Eat" dan "Savour: Mindful Eating, Mindful Life", biarawan Buddha Thich Nhat Hanh mengajari kita bahwa makan secara perlahan dan dengan penuh kesadaran  adalah dengan cara memperhatikan makanan kita. Sesederhana itu.
Kita harus menyadari saat itu dan memberikan seluruh kehadiran kita hanya untuk itu - makan. Tidak ada gangguan. Tidak ada multitasking. Tidak terlalu banyak berpikir.
"Makan dengan penuh perhatian berarti hanya makan atau minum sambil menyadari setiap gigitan atau teguk." --- Thich Nhat Hanh
Sebelum berlatih makan dengan penuh kesadaran, penting untuk berada dalam mode bebas gangguan . Letakkan ponsel di samping, bila perlu matikan nada dering dan notifikasi. Matikan TV, pemutar musik, dll. Fokus hanya pada makanan dan orang yang makan bersama kita.
- Lihatlah makanan yang tersaji dan tunjukkan rasa syukur atas makanan itu.
- Ambil gigitan kecil, kunyah perlahan dan menyeluruh.
- Libatkan semua indra kita --- cium makanan, cicipi setiap rasa, dengarkan tubuh kita menelan makanan tersebut.
Cobalah menikmati setiap suap makanan yang kita makan. Bayangkan manfaat yang dapat kita peroleh dari setiap jenis makanan yang kita makan.
Misalnya makan sayuran, maka bayangkan tubuh kita mengucapkan terima kasih karena kita menyayanginya dengan memberi ia serat dan banyak vitamin. Sebaliknya jika kita makan junk food, bayangkan susahnya tubuh kita mencerna apa yang kita makan tadi. Makanan junk food tinggi kalori, tinggi lemak belum lagi sodium (garam) yang melebihi rekomendasi harian. Kita seharusnya merasa bersalah telah memperlakukan tubuh dengan cara demikian.