***
Lebih Baik Dijodohkan daripada Tidak Mendapat Jodoh
Dalam hal mencari jodoh, banyak orang mempunyai prinsip seperti si pemburu dalam cerita di atas. Mereka berpikir yang tinggi-tinggi, hingga tawaran dan kesempatan-kesempatan kecil yang semestinya bisa mereka peroleh dilewatkan begitu saja.Â
Mereka tak mau dan tak pernah berpikir bahwa mungkin dalam kesempatan kecil itu mereka dapat memperoleh sesuatu yang berharga. Tidak jarang orang orang seperti itu menelan pil pahit karena akhirnya tidak mendapatkan apa-apa.
Demikian juga dengan seseorang yang mengidamkan pasangan hidup, yang mengharapkan seorang gadis cantik atau perjaka tampan yang alim, baik, pintar dan sempurna lahir dan batin, harus puas dengan tidak menemukan siapa-siapa.
Bagi lelaki, mereka mengharapkan dapat pasangan seorang wanita yang lemah lembut, perhatian dan cantik, punya badan bagus, mandiri dan bisa mencari uang sendiri tanpa harus merepotkan sang suami. Selain itu juga dapat mengasuh anak, menjaga rumah tangga, hormat pada orang tua, dan baik hati pada semua anggota keluarga.
Begitu pula dengan wanita, pinginnya mendapatkan seorang lelaki yang tampan dan tubuhnya atletis, sabar dan penyayang. Selain itu juga punya harta banyak, tegas, soleh dan dapat menjadi imam yang baik.
Pertanyaannya, apa ada orang yang memiliki semua sifat baik itu dalam satu pribadi? Jawabannya kita sudah tahu: tidak ada!
Baik buruknya suami atau istri, sempurna atau tidaknya pasangan kita, tergantung pada diri kita masing-masing. Kalau kita menginginkan pasangan yang punya kelebihan, kita harus menerima segenap kekurangannya. Kalau kita dapat menerima impiannya, kita juga harus menerima masa lalunya.
Jodoh memang benar di tangan Tuhan. Namun sebagai manusia, kita wajib berikhtiar mencarinya. Jika kita sudah berusaha namun belum juga mendapat pasangan yang kita damba, mengapa tidak minta dijodohkan saja? Lebih baik dijodohkan daripada tidak mendapat jodoh, seperti si pemburu yang harus pulang dengan tangan hampa karena melewatkan kesempatan-kesempatan kecil di depan mata.
Terlepas dari seberapa cocok kita dengan pasangan yang hendak dijodohkan itu, penting bagi kita dan pasangan untuk memiliki kesamaan visi pernikahan. Di jalan panjang di depan pernikahan kita, ada rumput tebal yang nyaman hingga onak berduri yang tajam.Â
Jalan pernikahan tidak selalu mulus, itu sebabnya dalam mengarungi dunia baru bersama pasangan, pastikan kita berjalan ke arah yang sama, bukan bertolak belakang. Dan itu semua tidak bisa kita lalu hanya bermodalkan cinta belaka.