Ketua Umum Persekutuan Gereja Indonesia (PGI), Pendeta Gomar Gultom menyurati Menteri Agama untuk mengkaji ulang buku pelajaran agama Islam yang memuat materi tentang Injil dan Taurat.
"Terkait dengan ini, Sekum PGI telah menyampaikan ke Menteri Agama beserta dengan copy pdf buku-buku tersebut. Oleh Menag sudah diinstruksikan ke stafnya untuk segera berkoordinasi dengan pihak Kemendikbud untuk mengkaji materi dari buku-buku ini bila ternyata masih digunakan," kata Ketua Umum PGI Pendeta Gomar Gultom dalam berita di situs PGI, dikutip detikcom pada Sabtu (27/2/2021).
Buku yang dimaksud Pendeta Gomar Gultom adalah buku pelajaran 'Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti' untuk Kelas XI SMA, terbitan Kemdikbud tahun 2017. Di dalam buku pelajaran tersebut terdapat materi tentang kitab Injil dan Taurat.
Gomar Gultom berharap pelajaran agama di sekolah lebih mengutamakan pelajaran budi pekerti dan nilai universal dari agama. Soalnya, pelajaran agama yang dogmatis bisa menciptakan segregasi dan permusuhan. Pendidikan agama dalam bentuk dogma sebaiknya tidak dilakukan di sekolah.
"Pendidikan agama dalam bentuk ajaran/dogma sebaiknya dilakukan di ruang privat (keluarga dan rumah ibadah) dan tidak di sekolah. Ini menjadi PR Menteri Agama dan Menteri Pendidikan untuk membenahinya," kata Gomar.
Mungkin, yang meresahkan PGI adalah pembahasan tentang kitab Injil dan Taurat dalam buku pelajaran tersebut. Di dalam sub bab Pentingnya Mengimani Kitab-kitab Allah SWT (hal. 5-10), terdapat penjelasan tentang kitab-kitab yang wajib diyakini keberadaannya oleh umat Islam, yakni Taurat, Zabur, Injil dan Al-Quran.
Salah satu bagian penjelasan buku tersebut berbunyi,
Hanya saja Injil pun senasib dengan Taurat , yakni sudah mengalami perubahan dan penggantian yang dilakukan oleh tangan manusia. Kitab Injil yang sekarang memuat tulisan dan catatan perihal kehidupan atau sejarah hidupnya Nabi Isa as. Kitab ini ditulis menurut versi penulisnya, yaitu Matius, Markus, Lukas, dan Yahya (Yohanes). Mereka adalah bukan dari orang-orang yang dekat dengan masa hidupnya Nabi Isa as. Sejarah mencatat sebenarnya masih ada lagi Kitab Injil versi Barnabas. Isi dari Injil Barnabas ini sangat berbeda dengan isi Kitab Injil empat macam yang tersebut di atas.
Sementara pada kolom aktivitas, siswa diminta mencari keberadaan kitab-kitab selain Al-Quran melalui literatur Islam atau yang lainnya dan membandingkan isinya dengan isi Al Quran.