Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Jangan Hanya Pas Banjir Kita Mendadak Sadar Kebersihan Lingkungan

12 Januari 2021   07:16 Diperbarui: 12 Januari 2021   07:20 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jika banjir tidak didatangkan oleh Tuhan, akankah kita masih ingat dan peduli terhadap lingkungan kita (ilustrasi: unsplash.com/Mika Baumeister)

Banjir dan politik adalah dua sisi mata uang. Setiap kali banjir, pasti ujung-ujungnya kita membahas politik. Benar tidak?

Padahal banjir datang bukan karena politik. Banjir menerjang bukan karena pemimpin kita salah mengambil kebijakan. Banjir terjadi bukan karena hujan turun tiada henti, melainkan karena kesalahan kita sendiri.

Tuhan menurunkan hujan sebagai berkah bagi bumi dan seisinya, termasuk kita sebagai umat manusia. Bayangkan seandainya malaikat Mikail diperintah Tuhan untuk menahan hujan hingga beberapa bulan lamanya.

Bagaimana mungkin tanaman bisa tumbuh, daun-daun bisa silih berganti muncul, biji-bijian bisa terisi, bunga-bunga bisa bermekaran, dan buah bisa ranum menguning? Apa kita mau menyirami satu per satu tanaman yang tumbuh di muka bumi?

Bayangkan seandainya hujan tak kunjung diturunkan. Siapa yang akan mengisi sungai yang mulai mengering, waduk yang mulai menyusut, dan sumur yang mulai menurun permukaannya?

Hujan tak pernah diturunkan Tuhan untuk menjadi bencana banjir. Hujan hanyalah air yang diturunkan dari langit dan terus mengalir ke bawah, menjadikan akar pepohonan sebagai pegangan, mencari jalan yang lapang untuk terus mengalir dan mencari muara di ujung perjalanannya.

Kita sendirilah yang menciptakan banjir dan membuatnya menjadi bencana. Ketika pohon-pohon kita tumbangkan, saluran pembuangan air kita penuhi dengan sampah, hingga kemudian hujan meluapkan airnya di tengah-tengah lingkungan kita. Lalu, kita sebut hujan dan banjir yang terjadi setelahnya sebagai bencana.

Memang, banjir seringkali mendatangkan kerugian materi bagi mereka yang terkena dan terdampak. Rumah, perabot, kendaraan hingga jiwa manusia menjadi korban. Namun, sebagaimana hujan yang menjadi rahmat, banjir juga sebenarnya bisa menjadi pengingat bagi kita semua.

Banjir itu membawa berkah kesadaran bagi kita semua akan pentingnya menjaga lingkungan dan peduli pada perubahan iklim global. Yang lucunya, kesadaran itu selalu datang pas banjir sudah kadung menerjang.

Coba ingat-ingat kembali, ketika musim kemarau, adakah kita sadar akan pentingnya menjaga lingkungan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun