Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menghadapi Masalah dengan Sudut Pandang yang Berbeda

22 Desember 2020   07:24 Diperbarui: 22 Desember 2020   07:26 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apapun masalah yang kita hadapi pada dasarnya tergantung dari sudut mana kita memandangnya (ilustrasi: unsplash.com/Ahmad Gunnaivi)

Seorang penulis buku terkenal duduk di ruang kerjanya. Setelah termenung sejenak, dia mengambil penanya lalu mulai menulis :

"Tahun lalu, saya harus dioperasi untuk mengeluarkan batu empedu. Saya harus terbaring cukup lama di ranjang rumah sakit. Di tahun yang sama, saya berusia 59 tahun dan memasuki usia pensiun, keluar dari pekerjaan di perusahaan yang begitu saya senangi. Saya harus meninggalkan pekerjaan yang sudah saya tekuni selama 32 tahun.

Di tahun itu juga saya ditinggalkan ayah yang tercinta. Kemudian masih di tahun yang sama, anak saya gagal di ujian akhir kedokteran, karena kecelakaan mobil. Biaya bengkel akibat kerusakan mobil adalah puncak kesialan di tahun lalu."

Di bagian akhir dia menulis:

"Sungguh, tahun itu tahun yang sangat BURUK!"

Istri sang penulis masuk ke ruangan dan mendapati suaminya yang sedang sedih dan termenung. Dari belakang, sang istri melihat tulisan sang suami. Perlahan-lahan ia mundur dan keluar dari ruangan.

Lima belas menit kemudian, dia masuk lagi ke ruang kerja suaminya dan meletakkan sebuah kertas berisi tulisan:

"Tahun lalu, akhirnya suami saya berhasil menyingkirkan kantong empedunya yang selama bertahun-tahun membuat perutnya sakit. Di tahun itu juga, saya bersyukur, suami bisa pensiun dengan kondisi sehat dan bahagia. Saya bersyukur kepada Tuhan dia sudah diberikan kesempatan berkarya dan berpenghasilan selama 32 tahun untuk menghidupi keluarga kami. Sekarang, suami saya bisa menggunakan waktunya lebih banyak untuk menulis, hobi yang sudah sejak lama disenangi dan ditekuninya.

Pada tahun yang sama, mertua saya yang berusia 95 tahun tanpa sakit apa-apa telah meninggal dengan damai dan bahagia.. Dan masih di tahun yang sama pula, Tuhan telah melindungi anak saya dari kecelakaan yang hebat. Mobil kami memang rusak berat akibat kecelakaan tersebut, tetapi anak saya selamat tanpa cact sedikit pun."

Di bagian akhir, sang istri menulis :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun