Abdulmanap baru bisa menyaksikan langsung pertandingan Khabib saat duel UFC 242 digelar di Abu Dhabi. Dalam pertarungan tersebut, Khabib berhasil mengalahkan Dustin Poirier, sekaligus menorehkan catatan 28 kemenangan tanpa pernah kalah.
Setelah pertandingan tersebut, Abdulmanap meninggal dunia. Dalam video promosi itu, digambarkan bagaimana kesedihan Khabib yang ditinggal ayahanda tercinta.
Saya tak akan mengulang ulasan pertandingan terakhir Khabib Nurmagomedov, karena seluruh dunia, baik itu penggemar UFC atau tidak sudah mengetahuinya. Lewat tulisan ini, saya hanya ingin mengulang kembali perkataan Khabib seperti yang saya tuliskan di atas: "Dekatlah dengan orangtuamu".
Berada di puncak karier, dengan popularitas yang mendunia tidak membuat Khabib gelap mata. Sebaliknya, Khabib tetap Khabib yang dikenal rendah hati dan sayang keluarga.
"Dalam hidup, saya tidak ingin terlalu berlebih-lebihan. Bahkan walaupun Anda seorang miliuner, suatu saat akan tak bernapas. Karena itu, saya ingin melakukan apa yang diperlukan saat saya mati. Saya sangat percaya dengan adanya kehidupan setelah mati,"Â kata Khabib dikutip dari akun Youtube Best of MMA.
Khabib menuturkan, ayahnya memberi teladan dengan selalu berusaha melakukan hal-hal baik untuk orang lain, entah di negara, keluarga atau teman.
"Dan (ayah) selalu bilang kalau itu semua akan membantu saya di kehidupan yang kekal,".
Khabib Nurmagomedov Tahu Jalan Pintas Menuju Surga
Sebagai muslim, Khabib tengah mempersiapkan bekal untuk kehidupan di akhirat dan meniti jalan menuju pintu surga. Seperti halnya Khabib, kaum Muslimin yang lain juga ingin mempersiapkan bekal dan berupaya menempuh jalan surga, tentunya dengan beragam langkah. Melalui zakat, sedekah, salat, naik haji, amalan sosial kemanusiaan, atau langkah-langkah menuju surga lainnya.
Namun, di saat banyak umat Islam sibuk mengejar surga lewat jalan yang panjang dan berliku, Khabib ternyata tahu jalan pintas menuju surga. Di saat banyak muslim mengejar surga di luar rumah, Khabib menitinya lewat pintu terdekat yang ada di dalam rumahnya sendiri.
Betul, sejatinya ayah dan ibu kita adalah surga sejati. Mereka surga terdekat kita. Di tangan mereka terdapat kunci surga. Pada cinta mereka potensi kenikmatan surga diraih.
Sahabat Abu Umamah r.a meriwayatkan, pernah ada seorang laki-laki bertanya,Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!