Perhatikan dua pernyataan di bawah ini:
Pak Joko:
Beberapa hari ini saya memperhatikan ada komputer yang tidak dimatikan pada akhir hari kerja. Kalian tahu, ini adalah kemungkinan pelanggaran keamanan serta pemborosan listrik. Saya tidak akan menolerir hal-hal semacam ini. Harap pastikan bahwa komputer Anda sudah mati sebelum Anda pulang, atau akan ada konsekuensi bagi siapapun yang tidak mematuhinya.
Mas Agus:
Halo semuanya! Saya tahu bahwa di PT Tunas Abadi ini kita semua berkomitmen untuk lingkungan kerja yang ramah lingkungan. Jadi saya meminta bantuan Anda terkait komputer. Kami telah melihat sejumlah komputer dibiarkan menyala secara tidak sengaja di malam hari. Saya ingin meminta kerjasama Anda dalam mematikan komputer Anda sebelum Anda pergi, yang membantu menghemat listrik. Terima kasih atas bantuan Anda!
Dua pernyataan itu intinya sama, tapi cara menyampaikannya tidak sama. Lebih tepatnya, nada, suara dan gaya tulisannya yang berbeda.
Pengertian Nada dan Suara Tulisan
Nada adalah bagian dari suara, dan jangan keliru membedakannya. Tone (nada) = sikap. Sedangkan voice (suara) = kepribadian.
Nada sering didefinisikan sebagai apa yang penulis rasakan tentang subjek tulisan dan mengungkapkan sikap penulis. Nada disampaikan melalui diksi (pilihan dan penggunaan kata dan frasa yang tepat), sudut pandang, sintaks (tata bahasa; bagaimana kita meletakkan kata dan frasa bersama), dan tingkat formalitas.
Sederhananya, nada mengacu pada penggunaan kata-kata dan gaya penulisan penulis untuk menyampaikan sikapnya terhadap suatu topik. Ini adalah cara kita mengekspresikan diri dalam tulisan yang dapat berkisar dari ramah hingga marah, dari dingin hingga intim.
Jika nada adalah sikap penulis terhadap topik tulisan, suara dapat dijelaskan sebagai kepribadian penulis yang dinyatakan secara tertulis. Nada (sikap) dan suara (kepribadian) menciptakan gaya (bahasa) penulisan.
Pengertian Gaya Tulisan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!