"Pak, kalau jadi penulis bisa dapat uang banyak?" tanya anakku yang bungsu suatu ketika di sela-sela aktivitas menulisnya.
Aku yang sedang sibuk menyunting artikel akhirnya berhenti sebentar untuk menjawab pertanyaan anakku.
"Ya enggak juga. Tergantung bagaimana dia menulis. Ada penulis yang kaya raya, seperti J.K Rowling, pengarang buku Harry Potter yang suka Adik baca. Ada juga yang biasa-biasa saja, seperti bapak ini, hehehe," jawabku.
"Terus Bapak selama ini dapat uang dari menulis banyak apa sedikit?" desak anakku.
"Alhamdulillah cukup buat biaya sekolah adik sama Mbak. Juga cukup buat makan kita sehari-hari. Memangnya kenapa sih kok Adik tiba-tiba bertanya penghasilan Bapak? Buat tugas sekolah?"
"Enggak Pak. Cuma pingin tahu aja," jawab anakku, lalu melanjutkan aktivitas menulisnya.
Ya, belakangan ini aku melatih anakku menulis. Bukan karena aku ingin mereka nanti jadi penulis seperti bapaknya, tapi aku menganggap latihan menulis ini bermanfaat bagi mereka. Baik dari sisi pengekspresian diri, pengembangan kreativitas maupun kedisiplinan.
Latihan menulis ini aku gabungkan dengan pelajaran komputer dari sekolahnya yang mengajarkan cara membuat presentasi menggunakan Power Point. Setelah mengenalkan menu-menu Power Point dan cara membuat slide, aku lalu menyuruh anakku menulis bebas, apa saja yang terlintas di pikirannya.
Aku meminta anakku menulis apa yang ia sukai. Apakah tentang gim Roblox yang hampir setiap hari ia mainkan, atau tentang kucing-kucing peliharaan di rumah.
"Terserah Adik mau menulis apa, yang penting Adik suka dan tahu apa yang Adik tuliskan itu," pesanku saat itu.