Jujur saja, baru kali ini aku mendengar istilah Digital Telco. Bagiku, istilah ini sedikit membingungkan karena kupikir semua perusahaan telekomunikasi itu digital. Kita tidak lagi menggunakan teknologi analog dan tidak menggunakannya selama bertahun-tahun.
Kalau begitu, apalagi yang di-digital-kan dari suatu perusahaan telekomunikasi?
Lewat switch, akhirnya aku tahu pula apa itu digital telco. Dan ternyata, tidak semua perusahaan teknologi itu sepenuhnya berbasis digital.
Kok bisa?
Digital Telco, Tren Baru Produk Telekomunikasi
Begini kawan, dalam kaidah digital telco, perusahaan telekomunikasi  yang 'digital' adalah perusahaan telekomunikasi yang memiliki portal atau aplikasi tempat pelanggan dapat memesan produk dan langsung memenuhinya, dengan pengalaman pembelian (user experience) yang sepenuhnya otomatis.
Sekarang, tengok kembali pengalaman kita. Ada satu waktu di mana produk telekomunikasi yang kita pakai ternyata menggunakan jasa pihak ketiga untuk sampai ke tangan kita. Kapan itu?
Pada waktu kita membeli kartu perdana, atau kartu voucher kuota internet. Pada saat itu, bukankah kita hampir selalu membelinya di konter-konter penjualan pulsa dan kuota internet?
Nah, perusahaan yang digital telco merampingkan proses ini menjadi seefisien mungkin, digerakkan oleh data digital dan mampu merespon perubahan kebutuhan pelanggan. Sederhananya, semua sistem dan proses layanan ke pelanggan berbasis aplikasi dan tidak menggunakan operasional offline sama sekali.
Switch Mobile Indonesia termasuk salah satu provider telekomunikasi berbasis digital yang belakangan ini kian digemari anak-anak muda. Semua proses pelayanan pelanggan dilakukan melalui aplikasi switch.
Mulai dari pemesanan kartu perdana, pembelian paket internet hingga layanan customer service kamu tak perlu repot-repot datang ke konter atau ke kantor layanan pelanggan seperti yang biasanya kita lakukan.