kluster perkantoran, kluster keluarga dan kluster pilkada.
Kasus positif Covid-19 di Indonesia diramalkan masih terus meningkat drastis seiring semakin banyaknya kluster-kluster penularan baru. Bahkan secara khusus Presiden Jokowi juga menyoroti munculnya 3 kluster penularan utama Covid-19 yang terjadi akhir-akhir ini, yakni"Hati-hati di kluster keluarga. Sampai di rumah merasa aman, justru di situ harus hati-hati. Sampai kantor merasa aman, kita lupa bahwa di dalam kantor pun harus menerapkan protokol kesehatan," kata Jokowi yang disiarkan langsung di kanal Youtube Sekretariat Presiden.
Dari 3 kluster baru ini, yang harus diwaspadai dan berpotensi menjadi hot spot penularan utama adalah kluster keluarga. Bisa dikatakan, kluster keluarga adalah ujung dari kluster-kluster Covid-19 lainnya.
Kluster Keluarga Penyumbang Terbanyak Kasus Covid-19
Kluster perkantoran, atau kluster pilkada bisa bermuara menjadi kluster keluarga apabila ada anggota salah seorang anggota keluarga terinveksi virus dari kluster-kluster tersebut lalu menularkan ke anggota keluarga lain sehingga dalam satu rumah tangga tertular Covid-19 saat di rumah sendiri.
Beberapa waktu lalu, ayah teman saya, guru besar fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya meninggal dunia akibat Covid-19. Dua anggota keluarga lain, yakni istri dan salah seorang putrinya yang tinggal dalam satu rumah akhirnya ikut tertular. Kasus yang demikian ini dapat disebut sebagai kluster keluarga.
Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia, Pandu Riono pernah mengatakan jika kluster keluarga sebagai salah satu penyumbang kasus COVID-19 terbanyak di DKI Jakarta. Selain Jakarta, kluster keluarga juga menjadi penyumbang terbanyak kasus Covid-19 di kota Bogor.
Walikota Bogor, Bima Arya yang juga penyintas Covid-19 mengakui adanya peningkatan trend kasus COVID-19 di kota Bogor yang berasal dari kluster keluarga, yang menurutnya "mengkhawatirkan".
Minggu kemarin (06/09), Bima mengatakan ada 48 keluarga menjadi kluster dengan jumlah anggota keluarga terkonfirmasi positif COVID-19 ada 189 orang.
"Akumulasi kasus positif COVID-19 di Kota Bogor seluruhnya ada 553 orang, sehingga persentase kasus positif COVID-19 di kluster keluarga ada 34,17 persen," kata Bima.
Mengapa Kluster Keluarga Sangat Berbahaya?
Dalam lingkup dan kultur sosial bangsa Indonesia yang mengutamakan silaturahmi, transmisi satu keluarga ke keluarga lain akan mempercepat penularan. Aktivitas warga di lingkungan sekitarnya yang cenderung mengabaikan protokol kesehatan juga menyebabkan kluster keluarga semakin masif.
Kita bisa melihat di kampung-kampung, anak-anak bebas bermain dengan teman-teman sebayanya di lingkungan komplek/perumahan tanpa protokol kesehatan.Â