Pantas saja Belanda dapat dengan mudahnya menjajah bangsa kita selama 350 tahun. Lha wong hanya gara-gara jajanan bernama 'klepon' kita sudah ribut, terpecah belah, saling menghina dan saling menyudutkan satu sama lain.
Sumber Keributan "Klepon Tidak Islami"
Lihat saja sumber keributan tentang 'klepon' ini. Di media sosial, beredar gambar kue klepon yang ditambahi  narasi "Kue klepon tidak Islami. Yuk tinggalkan jajanan yang tidak islami dengan cara membeli jajanan islami, aneka kurma yang tersedia di toko syariah kami..." serta sebuah signatur bertuliskan "Abu Ikhwan Aziz"
Salah satu sumber yang pertama kali membagikan foto ini kemarin malam adalah akun Erwin Rabbani II (fb.com/ErwinRabbani2) yang mengunggah gambar tersebut pada tanggal 20 Juli 2020, pukul 20:31 WIB dengan narasi "Ya Allah Ya Rabbi Ya Kareem!!! K-Dron Sejak kapan Makanan Punya Agama?"
Menurut penelusuran akun Facebook Indonesia Hoaxes, klaim "klepon tidak islami' ini tidak memilik dasar yang kuat dan terkesan hanya klaim yang dibuat dengan tujuan untuk memancing keributan di media sosial. Beberapa warganet bahkan melakukan upaya pencarian terhadap nama 'ABU IKHWAN AZIZ" seperti yang tertera di gambar tersebut, namun hasilnya tidak ada.
Foto kue klepon yang digunakan di gambar tersebut, aslinya dalah foto milik Pinot Dita, yang mengunggah foto tersebut di situs flickr.com pada 16 September 2008. Foto tersebut diberi narasi "[Indonesian Food] Klepon - Sweet Rice Balls Stuffed with Coconut Sugar".
Harus diakui, masyarakat Indonesia tergolong bersumbu pendek. Apalagi jika pemantik apinya berbau agama. Masyarakat kita belum memiliki budaya untuk memilih dan memilah informasi yang benar dan tepat.
Kita dengan mudah di adu domba dengan perkara-perkara yang sepele. Kita dengan mudah percaya sebuah kabar tanpa harus susah payah memeriksa asal-usul kebenarannya. Kita dengan mudah membagikan informasi yang tidak jelas tanpa perlu mencari tahu sumber informasi pertamanya.
Penyesatan Informasi Sudah Terjadi Sejak Jaman Nabi Adam
Kalau tidak percaya, lihat saja bagaimana tanggapan pembaca saat membaca judul artikel ini. Sengaja saya beri judul yang 'memancing' dan kontroversial untuk membuktikan bahwa memang benar masyarakat kita belum terbiasa menelusuri informasi yang mereka dapatkan.
"Klepon tidak islami" memang sudah ada sejak zaman Nabi Adam. Namun, yang saya maksud "klepon tidak islami" ini adalah metafora untuk penyesatan informasi.
Ketika Nabi Adam dan Hawa masih tinggal di surga, mereka berdua dengan mudah termakan informasi menyesatkan yang dihembuskan Iblis.