Masih tetap bilang "mengerikan"? Atau malah memberi pujian?
Kalian akan berkata,
"Aduh Nak, kok tulisannya kacau begini. Belajar menulis lagi ya,"
Atau
"Wah, bagus sekali Nak. Ada yang kurang pas tuh. Tapi enggak apa-apa, nanti kamu bisa belajar memperbaikinya."
Cara kita memberi motivasi pada anak kelak akan mempengaruhi bagaimana kebiasaan menulisnya.
Oh ya, aku lupa memberi tahu. Tulisan yang mengawali artikelku di atas itu tulisan anakku, saat ia masih kelas 3 SD dan masih kusimpan sampai sekarang. Seperti yang kukatakan tadi, awalnya dia takut dan mengatakan tidak bisa menulis.
Kebanyakan kita juga sering mengaku tidak bisa menulis. Selalu berkata tidak punya bakat menulis. Padahal, bukan itu penyebab utama seseorang mengaku tidak bisa menulis.
Menurut Scott Berkun,
"It's not the fear of writing that blocks people, it's the fear of not writing well; something quite different."
"Bukan rasa takut menulis yang menghalangi orang, itu adalah rasa takut tidak menulis dengan baik; sesuatu yang sangat berbeda."