Karena itulah introvert selalu memilih kata-kata mereka dengan bijaksana. Berbeda dengan ekstrovert yang cenderung responsif, sehingga seringkali ekstrovert lepas kontrol dengan penyebutan kata-kata yang tidak bijaksana saat berbicara dengan orang lain.
Keahlian memilih kata-kata dengan bijaksana ini juga sangat menguntungkan jika dihubungkan dengan interaksi di dunia maya, khususnya melalui media sosial. Introvert lebih mampu menyeleksi informasi, mana yang benar, mana yang hoax.
Introvert, juga lebih mampu menahan diri untuk tidak secara spontan membagikan informasi yang dia terima. Hal ini karena introvert sudah terbiasa mencerna dahulu secara mendalam setiap informasi yang dia terima.
Kedua, Indira mengaku karakternya bukanlah sosok yang gemar membuka diri melalui diskusi panjang. Padahal, introvert itu suka berdiskusi panjang.
Orang yang introvert malah lebih suka tidak berbicara tentang hal-hal sehari-hari yang sering muncul dalam obrolan ringan. Jika ada yang memulai jenis percakapan intelektual, ilmiah, yang serius, yakinlah bahwa seorang introvert akan dengan senang hati meladeni.
Jangan kaget jika pada pembicaraan seperti ini, seorang introvert malah terlihat lebih banyak bicara, apalagi jika topiknya sesuai dan dikuasai dengan baik. Bisa berjam-jam lamanya. Seorang ekstrovert pun akan kewalahan.
Ketiga, dari cuplikan perbincangannya dengan Gritte Agatha yang akhirnya menuai kontroversi itu, terlihat Indira selalu spontan menyahut dan menanggapi pertanyaan Gritta. Tentu dengan ciri khas gayanya yang cablak dan heboh banget.
Sementara introvert asli membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memproses informasi. Introvert selalu memproses informasi secara internal. Keterampilan itu memungkinkan introvert untuk mendengar, memahami, dan memberikan wawasan yang dipertimbangkan dengan seksama dalam merespon informasi yang diberikan lawan bicara.
Sebaliknya, seorang ekstrover lebih cenderung untuk terjun ke percakapan sebelum mereka benar-benar memproses apa yang dikatakan lawan bicara. Bukan karena mereka egois atau tidak peduli, tetapi karena mereka memproses informasi secara interaktif.
Dari 3 fakta ini saja aku tahu Indira Kalista bukan introvert sejati. Sikap dan bahasa tubuhnya jika dilihat dari video-videonya di YouTube menunjukkan dia tidak berada di ujung spektrum yang paling ekstrim dari atribut kepribadian manusia.
Meski begitu aku menghargai permintaan maafnya. Namun yang kusesalkan, mengapa dia meminta maaf dengan berlindung dibalik pengakuan sebagai introvert. Padahal dari beberapa ciri, baik melalui omongan maupun gestur tubuhnya, Indira Kalistha bukan introvert.
