Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Eksotisnya Es Nata Matoa untuk Sajian Berbuka Puasa

11 Mei 2020   06:36 Diperbarui: 11 Mei 2020   06:48 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selain menyegarkan untuk berbuka puasa, es nata matoa juga kaya akan manfaat kesehatan (instagram/@aisyah_fs_fs)

"Bagi orang yang melaksanakan puasa ada dua kebahagiaan; kebahagiaan ketika berbuka, dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabbnya." (muttafaq 'alaihi).

Melalui hadis ini, Allah secara langsung menyatakan bahwa puasa dapat menerbitkan kebahagiaan pada hati orang-orang yang melaksanakannya. Beban saat berpuasa menahan segala keinginan syahwat kelak berakhir dengan berjuta kebaikan yang menyenangkan, baik di dunia, maupun di akhirat.

Kebahagiaan pertama adalah kebahagiaan duniawi, yang kita peroleh saat berbuka puasa. Rasulullah SAW sendiri memberi tuntunan pada kita bagaimana atau dengan apa kita semestinya berbuka puasa.

Apakah berbuka dengan yang manis?

Anjuran Berbuka Puasa Sesuai Tuntunan Rasulullah

Ah, ini salah satu kekeliruan banyak umat Islam saat menjalankan ibadah puasa. Ungkapan ini begitu populer disampaikan di waktu bulan Ramadan, hingga banyak yang beranggapan kalimat "berbuka dengan yang manis" ini adalah sebuah hadis dari Rasulullah SAW sendiri.

Padahal, bunyi hadis Rasulullah perihal anjuran berbuka puasa itu seperti ini:

"Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berbuka dengan kurma basah (ruthab), jika tidak ada ruthab maka berbuka dengan kurma kering (tamr), jika tidak ada tamr maka minum dengan satu tegukan air" (HR. Ahmad, Abu Dawud, sanadnya shahih)

Nah, tidak ada narasi berbuka dengan yang manis-manis. Kekeliruan tafsir hadis ini menurut para ulama berasal dari pendapat Al Qadhi Ar Ruyani yang dalam kitab Al-Majmu' Syarah Al-Muhadzdzab mengatakan,

"Berbuka itu dengan kurma, bila tidak ada maka dengan halawah (manis-manis), bila tidak ada maka dengan air".

Dari sinilah umat kemudian salah mengerti dan salah mengartikan kata halawah (manis). Kata halawah dalam kamus bahasa Arab memang berarti makanan yang rasanya manis. Namun tidak semua jenis makanan yang rasanya manis lantas disebut dengan halawah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun