Ya, pandemi Covid-19 ini menyadarkan pada kita bahwa sebagai manusia kita tidak punya daya apapun. Kita tak punya kekuatan apapun. Kita sekumpulan makhluk yang lemah di hadapan ke-MahaPerkasaan-Nya.
Menghadapi makhluk sangat kecil yang kita sebut Corona ini, tatanan dunia hancur. Segala sektor kehidupan menjadi berantakan.
Tak ada yang berani memprediksi kapan pandemi ini akan berakhir. Yang bisa mereka lakukan hanya terus berusaha menemukan obat dan vaksinnya. Lantas, mengapa tidak kita tambah dengan doa sebagai bentuk permohonan dan ampunan kepada Tuhan?
Berdoalah, Mungkin Doamu yang Akan Dikabulkan Tuhan
Di hari-hari yang penuh dengan kabut kecemasan ini, doa adalah senjata kita, selain segala daya upaya. Untuk mengetuk pintu langit, membujuk Sang Maha Segalanya.
Agar berkenan melipur hati dan jiwa yang gelisah. Agar berkenan mengangkat musibah dan wabah. Agar berkenan melindungi segenap anak negeri ini. Menjaga para dokter, perawat dan segenap tenaga medis serta semua orang yang sudah berjuang melawan pandemi.
Berdoalah kawan. Meski engkau seorang yang terjerumus dalam kubangan dosa. Berdoalah, meski engkau seorang yang tak pernah dilihat sebagai ahli ibadah. Jangan remehkan dirimu, jangan remehkan doa dan permohonanmu.
Mungkin, dari berjuta doa yang melesat, doamu yang menembus pintu langit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H