Namun, banyak pula pembaca yang merasa peduli dan menyukai jenis artikel  yang terdapat unsur cerita pribadi penulisnya.
Menulis Cerita Pribadi Bisa Menghubungkan Kita dengan Pembaca
Saya sendiri memang sering menambahkan unsur cerita pribadi di setiap tulisan. Sekalipun cerita itu terkesan remeh, ringan dan biasa saja.
Misalnya ketika saya menulis cerita tentang kucing saya yang hilang, atau cerita bagaimana hobi memelihara kucing bisa membuat saya dan istri saya merasa lebih produktif. Ini kan termasuk jenis cerita ringan, sepele, dan mungkin pribadi banget.
Bagi saya, menulis cerita pribadi bukan untuk mencari simpati atau popularitas. Menambahkan unsur cerita pribadi di setiap artikel membuat saya bisa terhubung dengan pembaca yang senasib sepenanggungan.
Seperti artikel kucing yang hilang. Saya tak mengira jika artikel itu dijadikan headline oleh Kompasiana. Dan ketika artikel itu dibaca banyak orang, ada beberapa pembaca yang merasakan hal yang sama.
Hal yang sama ketika saya menceritakan penyakit yang diderita ibu saya, Sindrom Mielodisplasia. Beberapa hari setelah artikel itu ditayangkan, ada pembaca yang menghubungi lewat email dan berterima kasih sudah berbagi informasi mengenai penyakit tersebut, yang ternyata juga diderita ibunya.
Mengasah Keterampilan Menulis dengan Cerita yang Paling Kita Ketahui
Pada dasarnya, kita adalah makhluk yang ingin tahu dan peduli dengan orang lain. Andi misalnya, tidak akan peduli dengan kondisi utangnya kecuali ketika dia membaca tulisan pengalaman Hasan bisa melunasi hutang 100 juta padahal pekerjaannya driver ojek online dengan penghasilan cuma 2 juta sebulan.
Masyarakat tidak akan tertarik budidaya umbi porang hingga mereka membaca cerita Paidi yang jadi milyuner gara-gara berhasil mengekspor umbi porang.
Bagaimanapun kita melihatnya, pembaca suka dengan cerita yang bagus, yang bermanfaat, yang memotivasi, yang menginspirasi. Saya percaya bahwa setiap orang memiliki cerita yang menarik untuk dibagikan.
Begitu pula, di luar sana ada begitu banyak orang luar biasa yang telah melakukan hal-hal yang mengesankan, berani, dan unik. Temukan mereka dan tambahkan ke cerita kita.
Jangan menganggapnya sebagai "menjual hidup" seperti yang dikatakan teman saya. Sebagai penulis, bukankah kita ingin mengasah keterampilan bercerita kita dengan cerita yang paling kita ketahui? Dan itu adalah cerita pribadi kita sendiri.