Di Indonesia, ada Pasar Tomohon yang dikenal sebagai pusat kuliner makanan eksotis. Dalam sebuah video yang viral di media sosial, beberapa warga Tomohon terlihat bersama-sama menyantap masakan daging kelelawar untuk menjawab isu hewan malam ini menularkan virus. Masakan daging kelelawar khas Tomohon yang terkenal adalah Paniki.
Seperti Apa sih Rasanya Daging Kelelawar itu?
Kalau belum mencoba, kita tentu tidak tahu. Konon, tekstur daging kelelawar lebih lunak daripada daging ayam.
Saya sendiri pernah tanpa sengaja mencicipi daging kelelawar. Kejadiannya sudah lama, belasan tahun yang lalu.
Ceritanya, ketika itu saya sedang Kuliah Kerja Nyata di desa Suwaru, Kabupaten Malang. Di desa yang terkenal dengan komoditas buah salak ini, kelompok KKN saya memberi pelatihan pengolahan buah salak.
Penduduk desa Suwaru mayoritas beragama Nasrani, terutama dari Gereja Jawi Wetan. Sebagian besar kaum mudanya memilih untuk jadi TKI, sehingga yang tinggal di desa ini kebanyakan para orang tua.
Singkat cerita, menjelang akhir masa KKN, diadakan pesta perpisahan di halaman kantor kelurahan. Saat itulah ada anak SD menawarkan makanan pada saya.
Saya lihat seperti krengsengan, atau daging yang diolah dengan bumbu kecap. Tanpa menaruh prasangka apapun, saya mengambil sepotong daging dan memakannya.
Saya kemudian bertanya, masakan apa ini namanya?
Dengan wajah polos, anak SD itu menjawab, "Daging Batman pak."
"Apa itu daging batman," tanya saya sedikit tidak mengerti, meski dalam hati sudah punya jawaban sendiri.
"Kelelawar pak. Kemarin bapak saya berhasil menangkap yang besar."