Contohnya: "Minuman kopi mungkin merupakan minuman yang populer di Indonesia."
Bisa jadi kita sudah mendapat referensi ilmiah tentang pernyataan tersebut. Bahwa memang ada penelitian yang membuktikan minuman kopi adalah minuman populer di Indonesia. Namun, alih-alih membuang kata, lebih bagus dan lebih tepat apabila kita langsung tunjukkan saja faktanya.
Contoh: Dalam penelitian Purnomo dan kawan-kawan (2018), minuman kopi adalah minuman yang populer di Indonesia.
Contoh lain dari pernyataan yang langsung pada tujuan adalah: Menurut Shelly & Vermaat (2014), peran dan fungsi internet tidak bisa dilepaskan dari nama domain.
Mudah kan?
3. Tidak Menguasai Metodologi Penelitian
Pada dasarnya, Metodologi Penelitian dibagi 2, yaitu Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian. Bagaimana kita menentukan metodologi penelitian tergantung dari tema skripsi/topik penelitian yang kita ambil.
Pendekatan dan jenis metodologi penelitian yang paling mudah adalah pendekatan kuantitatif dengan melakukan penelitian survey. Contoh penelitian yang bisa menerapkan metodologi survey, misalnya tentang "Persiapan Usaha Kecil Menegah (UKM) di Jakarta dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN". Kuisioner didesain untuk ditujukan kepada beberapa UKM di Jakarta yang menjadi sampel penelitian.
Sekali lagi, mudah kan?
4. Tidak Fokus Dalam Mengerjakan Skripsi
Ini sebenarnya kategori alasan paling sepele sekaligus paling mudah dipecahkan. Apa sih yang menyebabkan kita tidak fokus mengerjakan skripsi?
Terlalu asyik pacaran? Terlalu sibuk di organisasi kampus? Atau karena sudah terlanjur menekuni bisnis yang menggiurkan?
Rasanya bukan karena itu. Kita tidak fokus karena cenderung meremehkan dan menunda waktu mengerjakan skripsi. Benar kan?