Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kombinasi Jihad dan Senjata Nuklir Iran Bisa Memicu Perang Dunia Ketiga

8 Januari 2020   16:28 Diperbarui: 8 Januari 2020   16:26 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Yang pertama adalah senjata nuklir. Sejak pemerintah Amerika Serikat menarik diri dari pakta senjata nuklir 2015, Iran perlahan-lahan membangun senjata nuklir. Pada November ini, juru bicara pemerintah Iran telah mengklaim bahwa Iran telah memperbaiki pengayaan uranium hingga 20%, yang merupakan rintangan paling sulit untuk membuat uranium siap dijadikan senjata nuklir.

Kombinasi senjata kedua yang tidak kalah mengerikan adalah semangat Jihad. Iran adalah negara teokratis fasis, negara yang diperintah oleh pemimpin sekte agama fundamentalis radikal yang penganutnya bersedia berjihad dan menjadi martir.

Jika Amerika Serikat berperang melawan Iran, maka itu bisa jadi perang yang tidak akan pernah dialami Amerika sejak Perang Pasifik, dimana fanatisme "kekaisaran" Jepang memicu terjadinya Perang Dunia Kedua. Kombinasi jihad dan nuklir Iran bisa mengarah pada terjadinya Perang Dunia Ketiga.

Iran tidak punya pilihan lain selain meladeni serangan AS yang menewaskan Solemani dengan serangan mematikan yang sama. Jika kekuatan militer mereka diremehkan karena rendahnya teknologi persenjataan yang dimiliki, tidak demikian dengan semangat jihad warga Iran. Siapa yang bisa memprediksi tidak akan ada bom bunuh diri berkekuatan nuklir yang akan dilancarkan Iran jika keadaan semakin memburuk?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun