Menulis juga seperti itu. Kalau kamu dari awal saja sudah tidak suka, diberi sejuta tips pun kamu akan tetap bilang menulis itu sangat sulit. Tanpa ada rasa suka, otakmu tidak akan mampu menangkap ide lalu memberi perintah pada otot-otot lengan dan jari agar mulai menulis. Bahkan untuk satu kalimat yang paling sederhana sekalipun.
Kalau kamu bisa menghadirkan rasa senang untuk menulis, kamu akan seperti anak kecil yang diberi hadiah sepeda baru. Kamu akan membaca sekian juta tips menulis yang ada, lalu belajar menulis dan menulis terus. Lambat laun kamu akan merasa menulis itu mudah.
Bagaimana caranya menghadirkan rasa senang menulis?
Aku beri gambaran lagi:
Bayangkan kamu sedang bermain game. Mau Call of Duty, Mobile Legend, Football Manager, Free Fire, PUBG, Roblox, Â terserah. Yang penting kamu senang memainkannya.
Nah, sekarang jawab pertanyaanku:
Mengapa kamu suka main game? Kepuasan apa yang kamu dapat dari main game itu?
Aku pernah tanya pada anakku yang senang main game Roblox (meski sekarang sudah jarang karena aku larang), "Dik, mengapa sih senang main game?"
"Ya senang aja Pak."
"Iya, senangnya di mana?"
"Kalau lagi main game, aku kayak lagi di dalamnya Pak. Aku bisa mengatur jagoanku terserah mau diapakan. Kalau bisa menang rasanya puas banget."
Dari jawaban anakku itu, aku mendapat satu kesimpulan mengapa anak-anak dan banyak orang dewasa senang main game: IMAJINASI.