Kita bisa mendengar bunyi jatuhnya air hujan,
Namun tak mendengar suara deraian salju.
Kita mampu mendengar rintihan sakit yang ringan,
Namun tak mampu mendengar senyapnya pilu.
Menangiskah kita pada anak-anak yatim yang kehilangan orang tuanya?
Berderaikah air mata kita pada ayah dan ibu yang kehilangan putra-putri kesayangannya?
Berdukakah kita pada para pengungsi yang kehilangan mata pencahariannya?
Pada mereka, lidah kita mendadak kelu, hati kita sontak membatu.
Nurani kita memang bukan untuk rakyat.
Nurani kita hanya boleh dipertontonkan pada mereka yang sedang menjabat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H