Begitu pula dengan mitos air alkali (air minum dengan pH >7 atau basa) dapat meningkatkan pH darah.
Banyaknya mitos dan hoaks seputar air mineral dalam kemasan yang beredar di masyarakat ini tentu sangat mengkhawatirkan. Air adalah kebutuhan pokok dan bagian dari zat gizi makro yang berperan penting dalam fungsi fisiologis tubuh manusia. Karena itu, penting bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi yang benar dari sumber yang terpercaya dan kredibel.
Hydration Talk, Bentuk Edukasi Tentang Hidrasi Sehat dan Air Minum Dalam Kemasan
Hydration Talk adalah salah satu kegiatan literasi kesehatan yang bertujuan memberi edukasi dan informasi yang tepat seputar hidrasi sehat dan air minum yang menyehatkan. Acara yang dikemas dalam bentuk talk show ini diselenggarakan oleh Indonesian Hydration Work Group (IHWG) bekerja sama dengan Danone Indonesia.
Selain sering menerima informasi palsu seputar air minum dalam kemasan, masyarakat Indonesia juga kurang menerima informasi tentang hidrasi sehat. Hal ini diungkapkan dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, Ketua Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Univesitas Indonesia.
Menurut dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, sejak 2013 faktor kebutuhan air dalam tubuh sudah dimasukkan dalam Angka Kecukupan Gizi (AKG).
"Dalam rekomendasi yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan di Tumpeng Gizi Seimbang, terlihat bahwa selain memenuhi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral, kita juga harus memenuhi kebutuhan air dengan rekomendasi delapan gelas sehari.
Dr. Nurul Ratna juga menambahkan kebutuhan air yang cukup diperlukan untuk mencegah dehidrasi atau ketidakseimbangan kebutuhan cairan tubuh yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan baik itu jangka pendek seperti penurunan konsentrasi, kelelahan dan sembelit maupun jangka panjang seperti gangguan ginjal (batu ginjal, penyakit ginjal kronis), infeksi saluran kemih atau pun risiko kegemukan.
"Minum air yang cukup sangatlah penting untuk keseimbangan pengaturan proses biokimia, pengatur suhu, pelarut, pembentuk sel, pelumas sendi dan bantalan organ tubuh, media transportasi zat energi dan sisa metabolisme. Dengan demikian, air membantu tubuh menggunakan nutrisi secara lebih efektif," tambahnya.
Sejak produk air minum dalam kemasan masuk ke pasar Indonesia pada 1975, kebiasaan minum orang Indonesia berubah dari yang semula air rebus ke air minum dalam kemasan (AMDK). Dengan banyaknya jenis AMDK yang dijual di pasaran saat ini, tidak banyak masyarakat yang memahami perbedaan dan manfaat pada setiap jenisnya.
Menurut Dr. dr. Diana Sunardi, saat ini ada 4 tipe air minum dalam kemasan yang beredar di masyarakat, yaitu air mineral, air demineral, air oksigen dan air alkali (pH tinggi). Â Keempat tipe air minum tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda pula. Â