Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tuan, Sepatu Kita Kini Sama Kotornya

27 September 2019   20:09 Diperbarui: 27 September 2019   20:19 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tuan, sepatu kita kini sama kotornya.

Cuma, kalau Tuan bangga sepatunya kotor oleh tanah, kami berduka karena sepatu kami kotor oleh darah.

Darah adik-adik kami, dari Harun Al Rasyid sampai Randi dan Yusuf Qardawi.

Tuan, tak dengarkah telinga Tuan?

Di ujung timur Indonesia sana, puluhan warga meregang nyawa.

Mereka diburu, dibunuh, bahkan satu keluarga dibakar bersama rumahnya.

Ribuan penduduk mengungsi, tenaga medis minta dievakuasi.

Tuan, di saat hati kami menahan tangis pilu, wakil kami di Senayan tengah melucu.

Sementara Tuan sendiri, asyik mengemong cucu.

Tuan, kami harap kita masih tinggal di negeri yang sama, Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun