Saya dan beberapa blogger lain peserta Danone Academy Blogger Batch 3 mengernyitkan dahi ketika melihat ada sebotol air minum mineral di setiap kursi mobil yang menjemput mereka. Bukan karena isinya, melainkan heran saat kami melihat bentuk botol kemasannya yang unik dan beda dengan botol plastik air minum lainnya.
Botol ini polos, tanpa label atau hiasan lain di sekeliling permukaannya. Hanya ada logo Aqua besar yang digurat di permukaan botol. Di bagian bawahnya tertera "Made from 100% Recycled Plastic". Logo dan semua tulisan di botol itu diguratkan secara transparan, tanpa warna apapun sehingga dari jauh botol ini benar-benar terlihat polos.
Aqua Life, Produk Danone yang menggunakan 100% botol plastik daur ulang
Rasa penasaran kami terhadap keunikan botol plastik air minum ini terjawab setelah mendengarkan penjelasan dari Bapak Arif Mujahidin, Direktur Komunikasi Danone Indonesia. Menurut pak Arif, air minum dalam kemasan botol plastik polos itu adalah produk baru Aqua yang bernama Aqua Life.
Botol plastik yang polos dan tanpa label sticker tambahan ini merupakan salah satu cara Danone Indonesia mengurangi penggunaan plastik pada kemasan produknya. Begitu pula dengan bahan bakunya yang menggunakan 100 persen botol plastik bekas yang didaur ulang.
Pak Arif mengatakan, isu sampah plastik, terutama yang dihasilkan oleh produsen air minum dalam kemasan sudah menjadi sorotan global. Namun, plastik tidak harus selalu dimusuhi.
Bagaimanapun juga, plastik akan selalu ada dan menjadi kebutuhan pokok manusia. Karena itu, dalam menangani isu sampah plastik, langkah yang tepat adalah dengan bijak menggunakan plastik. Contohnya bisa kita lihat dari cara Danone Indonesia mengurangi penggunaan plastik pada kemasan produknya ini.
Jika kita amati, label plastik yang ada di botol air minum Aqua ukuran apa saja (300 ml sampai 1000 ml) saat ini terlihat lebih kecil dibandingkan sebelumnya. Selain itu, tidak ada lagi segel dan ring plastik di bagian tutup botolnya.
Begitu pula dengan produk air minum Aqua Life ini. Penggunaan botol yang dibuat dari botol plastik bekas yang didaur ulang menjadi bukti komitmen Danone terhadap isu lingkungan dan masalah sampah plastik di Indonesia.
Selain itu, botol air minum Aqua Life juga menjadi contoh bagaimana Danone-AQUA menerapkan konsep circular economy. Ekonomi sirkular (sering disebut hanya sebagai "sirkularitas") adalah sistem ekonomi yang bertujuan menghilangkan limbah dan penggunaan sumber daya secara berkelanjutan. Sistem sirkular menggunakan daur ulang, menggunakan kembali remanufaktur dan perbaikan untuk membuat sistem tertutup, meminimalkan penggunaan input sumber daya dan penciptaan limbah.
Lantas, bagaimana cara pembuatan botol plastik Aqua Life ini?
Pada hari ketiga Danone Blogger Academy 2019 di Bali ini, kami diajak mengunjungi Bali PET, sebuah Recycle Business Unit (RBU) milik Danone untuk melihat langsung bagaimana proses daur ulang botol plastik air minum bekas. Bali PET dulunya adalah tempat penampungan botol plastik bekas yang didirikan oleh Bapak Wirajaya Putra.
Pada 2012, Bali PET bekerja sama dengan Namasindo, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan botol plastik bekas menjadi botol plastik baru. Dalam perkembangannya, Bali PET kemudian menjadi mitra binaan Danone Indonesia sebagai collection center yang menampung botol plastik bekas dari para pemulung. Sejak itu, Unit Bisnis Daur Ulang dari Danone Indonesia dikelola oleh Bali PET.
Di Bali PET, kami diajak berkeliling untuk melihat proses daur ulang botol plastik bekas yang dikumpulkan para pemulung. Botol-botol plastik bekas ini disortir terlebih dahulu sebelum masuk ke mesin pencacah.
Botol plastik bekas (post consumer bottle) yang akan dicacah ini dibersihkan dari label sticker plastik, segel dan ring tutup botol. Setelah itu, botol dimasukkan mesin pencacah untuk diproses hingga menjadi serpihan plastik kecil yang sudah bersih. Dari sini, serpihan plastik yang sudah dicuci bersih kemudian dikirim ke Namasindo sebagai material pembuatan botol air minum Aqua Life.
Pada dasarnya, perbedaan botol plastik biasa dengan botol plastik Aqua Life terletak pada bahan bakunya. Botol plastik biasa dibuat dari minyak bumi yang dimurnikan menjadi bijih plastik dan kemudian diolah menjadi botol plastik PET (Polietilena tereftalat) atau disebut "virgin plastic". Sedangkan botol plastik Aqua Life dibuat dengan teknologi bottle-to-bottle atau recycle PET (rPET).
Satu lagi yang membuat kami salut dengan Danone Indonesia adalah kesediaan mereka melakukan strategi "jemput bola". Selain menerima botol plastik bekas dari pemulung, PT. Tirta Investama selaku produsen air minum Aqua Life menyediakan drop box untuk menampung botol bekas dari konsumen. Drop box ini ditempatkan di minimarket yang menjual produk mereka. Jadi, konsumen bisa membuang botol plastik bekas air minum merek apapun di drop box tersebut, alih-alih membuangnya ke tempat sampah apalagi membuangnya sembarangan. Setelah penuh, drop box tersebut lalu dikirim ke Bali PET untuk diproses.
Sayangnya, untuk sementara hanya tersedia satu drop box saja di Bali, yakni di Coco Mart Batu Bulan, Gianyar. Begitu pula dengan produk air minum Aqua Life, sampai saat ini hanya dipasarkan di area Bali dan sedikit supermarket di Jakarta.
Padahal produk Aqua Life dan model drop box botol plastik bekas ini sangat tepat dan bisa menjadi proyek percontohan untuk mengedukasi konsumen dan masyarakat pada umumnya.  Bahwa botol plastik bekas air minum mereka masih bisa dimanfaatkan untuk membuat botol plastik daur ulang yang ramah lingkungan. Dengan begitu, nantinya  bisa timbul kesadaran pada masyarakat untuk bijak menggunakan plastik sehingga bisa mengurangi sampah plastik terutama dari botol air minum yang selama ini sudah rutin mereka konsumsi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H