Sementara lembar kedua yang menceritakan perjalanan karir Barrack Obama hingga menjadi presiden Amerika Serikat ke-44 hilang. Entah tersobek tidak sengaja atau memang buku milik Udin salah cetak. Pak Amin akhirnya mengerti mengapa Udin ngotot menjawab Barrack Obama adalah penjual es krim.
***
Dari cerita diatas, ada satu pelajaran berharga yang bisa kita ambil hikmahnya. Baik Pak Amin maupun Udin keduanya benar.
Pak Amin sudah benar menganggap jawaban Udin salah karena sepengetahuan Pak Amir berdasarkan buku yang ia baca, Barrack Obama adalah presiden Amerika Serikat dan kenyataannya memang demikian.
Tapi Udin juga benar, tidak sepenuhnya salah. Udin menjawab Barrack Obama penjual es krim berdasarkan pengetahuan dari bukunya, meskipun ternyata ada lembar halaman yang hilang.
Kalau Pak Amin dan Udin benar, mengapa sempat timbul perselisihan diantara mereka berdua?
Karena awalnya Pak Amin tidak tahu bahwa ada lembar halaman yang hilang di buku Udin. Begitu ia tahu, Pak Amin akhirnya memaklumi jawaban muridnya.
Dalam hidup, kita sering mengalami kejadian seperti kisah di atas. Kita sering berbeda pendapat hingga timbul perselisihan tajam karena adanya lembar halaman yang hilang. Adanya perbedaan antara pengetahuan dan pemahaman.
Saat seorang suami berselisih dengan istrinya, redamlah emosi terlebih dahulu. Mungkin ada "lembar halaman yang hilang" yang perlu kita cari tahu.
Ketika ada orangtua berseberangan sikap dengan anaknya, carilah "lembar halaman yang hilang". Jangan langsung melampiaskan kemarahan pada sang anak.
Sama seperti kasus video ceramah Ustad Abdul Somad yang viral karena dianggap melecehkan keyakinan dan kepercayaan agama tertentu.Â