Akhir tahun 2012, saya mendapat tugas dari perusahaan untuk mengelola kontrak iklan klien di Sorong, Papua Barat. Termasuk dalam wilayah tugas saya saat itu adalah Waisai, ibukota Raja Ampat karena salah satu klien perusahaan saya adalah Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat. Untuk keperluan tugas perusahaan, saya harus menginap di Waisai selama 3 hari.
Ini merupakan pertama kalinya saya menginjakkan kaki di kepulauan yang disebut banyak wisatawan sebagai Surga yang tersembunyi. Menyebut nama Waisai sebagai ibukota kabupaten, bayangan saya ketika itu adalah sebuah kota kecil yang sudah ramai. Ternyata bayangan saya meleset jauh.
Saat itu Waisai mungkin belum semodern sekarang yang kalau saya baca di beberapa media sudah mulai banyak pembangunan fisik untuk mendukung pariwisata daerah. Waisai pada tahun 2012 mirip dengan sebuah perkampungan, atau desa kecil. Nyaris tidak ada gedung-gedung atau bangunan komersial milik perusahaan swasta, sebagaimana yang biasanya ada di ibukota kabupaten lainnya.
Untuk berkeliling kotanya pun bisa ditempuh dalam waktu singkat. Saya pernah berkeliling melihat-lihat suasana kota Waisai, ternyata tidak sampai menghabiskan waktu satu jam.
Bahkan layanan perbankan di Waisai cuma dilayani oleh dua bank saja, yakni Bank Papua dan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Kantor kedua bank ini pun bukan gedung atau bangunan kantor yang megah. Hanya sebuah bangunan seperti rumah biasa, yang dilengkapi ruang mesin ATM di sampingnya.
Ketika itu saya mendapat telpon dari istri di rumah yang minta untuk ditransfer karena ada kebutuhan mendesak yang harus segera dilunasi secepatnya. Saya sempat bingung juga, mau transfer lewat apa? Karena rekening saya dan istri adalah bank Mandiri, sementara di Waisai tidak ada ATM Mandiri.Â
Saya lantas ingat kalau Bank Mandiri waktu itu sudah bergabung dengan ATM PRIMA. Dan di Waisai, ada dua ATM bank yang juga sudah bergabung dengan jaringan ATM PRIMA. Saya pun segera berangkat ke ATM BRI yang berada di samping kantor kas BRI Waisai, di Seputaran Pasar Waisai.
Pengalaman saya saat itu menjadi salah satu bukti betapa ATM Jaringan PRIMA sangat membantu layanan transaksi perbankan di seluruh pelosok Indonesia. Melalui ATM Prima, nasabah kini bisa melakukan transaksi perbankan lintas bank lintas daerah.
Mengenal Riwayat Jaringan ATM PRIMA
ATM PRIMA sendiri merupakan salah satu produk dari Jaringan PRIMA yang menghubungkan transaksi finansial antar bank pada semua jaringan ATM di seluruh Indonesia. Jaringan ATM ini dibangun dan dikelola oleh PT. Rintis Sejahtera, perusahaan yang bergerak di bidang pengoperasian sistem komunikasi satelit VSAT.
Sebelum mengembangkan jaringan ATM PRIMA, jaringan ATM yang dikelola PT. Rintis Sejahtera dikenal sebagai ATM BCA karena memang awalnya perusahaan ini dipercaya menjadi penyedia layanan switching dan komunikasi bagi jaringan ATM BCA sejak tahun 2000. Pada 2005, logo ATM/Debit BCA diubah menjadi PRIMA/PRIMA Debit. Sejak perubahan logo tersebut hingga kini sudah ada 80 bank yang bergabung dengan ATM jaringan PRIMA.