Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ucapkan Terima Kasih Saat 6 Situasi Ini, Bukan Perkataan yang Lain

27 Juni 2019   10:29 Diperbarui: 27 Juni 2019   10:37 1422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (Unsplash.com/@cmhedger)

Sebagai contoh: Kita terlambat datang 30 menit.

Alih-alih mengucapkan, "Maaf terlambat. Kena macet di jalan tadi."

Sekarang coba katakan, "Terima kasih ya buat kesabarannya sudah mau menunggu."

Nah, rasakan perbedaannya, mana yang lebih baik bagi orang-orang yang sudah menunggu kita?

Lebih tepat lagi adalah setelah kita meminta maaf, kita ucapkan pula rasa terima kasih.

Ketika kita melakukan kesalahan, orang lain sering berkorban. Respons otomatis kita adalah hanya meminta maaf atas kesalahan tersebut.  Tetapi pendekatan yang lebih baik adalah kita juga memuji kesabaran dan kesetiaan mereka dalam menanggapi kesalahan yang kita perbuat. Berterimakasihlah atas apa yang mereka lakukan terlepas dari kesalahan yang kita lakukan itu disengaja atau tidak.

Selain menggantikan kata "Maaf" saat kita terlambat, "Terima Kasih" juga lebih tepat untuk diucapkan saat beberapa situasi lain berikut ini:

Ucapkan "Terima Kasih" saat kita menerima pujian.

Sepertinya sudah menjadi budaya bagi orang Timur seperti kita untuk selalu merendah setiap kali mendapat pujian. Memang bagus sih, karena niatnya kan kita tidak ingin tampil sombong atau menjadi sombong karena hal yang membuat kita dipuji tersebut.

Tapi, dengan menangkis pujian yang dilontarkan tersebut, kita seolah tidak mengakui jerih payah atau niat tulus orang yang memuji kita.

Misalnya ada yang memuji: "Busanamu terlihat bagus, cocok deh dipakai saat seperti ini."

Alih-alih mengatakan: "Ah nggak. Ini baju lama kok. "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun