Perintah Pertama Allah yang sangat penting adalah Membaca
Pentingnya membaca bagi umat manusia ditunjukkan Allah melalui firmanNya yang pertama, surah Iqra' (QS. Al 'Alaq: 1 dan 3). Saking pentingnya perintah membaca ini, Allah mengulang perintahNya sampai dua kali.
"Iqra'!", demikian perintah Allah melalui malaikat Jibril kepada Muhammad SAW. Dalam satu riwayat dari Aisyah r.a, Nabi SAW lantas bertanya, "ma aqra?" "Apa yang harus aku baca?"
Narasi redaksional dari wahyu yang pertama tersebut tidak menjelaskan obyek apa yang harus dibaca oleh Nabi Muhammad. Karena memang perintah membaca dari Allah yang diwahyukan tersebut tidak dikaitkan dengan obyek tertentu.
Dari sini, para ulama berkesimpulan bahwa obyek dari perintah membaca tersebut adalah umum. Mencakup segala sesuatu yang bisa dijangkau oleh makna kata "baca".
Membaca, menelaah, meneliti, menghimpun ilmu, mengetahui ciri-ciri segala sesuatu dari apapun yang ada di alam semesta ini. Termasuk buku, koran, bacaan digital, pertanda alam, apapun itu. Akan tetapi, sesuai dengan redaksi wahyu dalam Al Qur'an, perintah membaca tersebut harus diiringi dengan "bismi rabbika," (dengan/demi nama Allah).
Perintah membaca ini kemudian diulangi oleh Allah, namun kali keduanya dirangkaikan dengan "wa rabbuka al akram" (Tuhanmu yang Maha Pemurah"). Kemurahan Allah adalah tak terbatas. Disinilah Allah menjanjikan barang siapa yang membaca "dengan/demi nama Allah", dia akan memperoleh kemurahan anugerahNya berupa pengetahuan, pemahaman, dan wawasan baru meskipun obyek bacaannya sama.
Demikianlah perintah membaca itu disampaikan Allah dengan menunjukkan pada kita betapa pentingnya membaca itu. Tak salah apabila banyak yang mengatakan bahwa membaca adalah syarat utama guna membangun peradaban manusia. Lebih dari itu, membaca adalah bukti kecintaan kita kepada Tuhan dan Rasul Nya. Itulah perintah pertama untuk menjadi umat yang beradab dan maju
Sayangnya, semakin lama perintah membaca ini diabaikan oleh umat manusia, khususnya umat Islam itu sendiri. Aneh rasanya, jika umat Islam dapat perintah IQRA tetapi umat lain yang melaksanakannya. Bahkan sangat ironis pula kedengarannya, bahwa Indonesia, yang mayoritas penduduknya beragama Islam, justru mendapat predikat negara dengan tingkat dan budaya literasi sangat rendah.
Selain perintah membaca, surah Al 'Alaq juga secara eksplisit menyatakan Allah mengajar manusia dengan perantaraan qalam, tulis dan baca.
Rasulullah SAW sendiri bersabda, "Ikatlah ilmu dengan dengan menulisnya". Â Bahkan beliau memerintahkan sebagian sahabatnya agar menulis ilmu. Salah satunya adalah Abdullah bin 'Amru. Beliau bersabda kepadanya, "