"Saya khawatir jangan-jangan saya tertipu dengan Pak Prabowo. Karena itu, saya mencari seorang ulama yang tidak masyhur, tidak populer. Mata batinnya bersih, Allah buka hijab padanya. Ini Ulama yang tidak perlu materi. Mungkin bapak tidak kenal mereka. Â Dan saya tidak pernah tanya pada mereka, kira-kira saya pilih mana? Saya biarkan mereka baca hati saya. Dan ketika datang saya dekatkan telinga, apa kata dia? 'Saya mimpi lima kali ketemu dia.' Saya tanya, siapa? 'Prabowo'."
Mata Prabowo Subianto berkaca-kaca. Pensiunan Letnan Jenderal yang kata sebagian orang emosional dan pemarah ini tak kuasa menahan tetesan air mata. Perlahan, tangannya mengusap mata yang sembab.
Itulah sekelumit cuplikan dialog antara calon presiden Prabowo Subianto dengan Ustadz Abdul Somad (UAS). Dialog ini disiarkan secara langsung dan eksklusif oleh stasiun TV One.
Tak pelak, siaran eksklusif tersebut langsung meledak. Kata "viral" mungkin tidak cukup untuk melukiskan betapa cuplikan dan rekaman video dialog tersebut menghiasi beranda media sosial, terutama di kalangan pendukung Prabowo. Dibagikan secara penuh, dipotong, dikutip pada bagian yang penting saja. Satu persamaan dari viralnya ragam rekaman video dialog tersebut adalah ungkapan kegembiraan dan rasa syukur dari para pendukung pasangan capres/cawapres Prabowo-Sandi.
Pertemuan Prabowo dengan UAS memang sangat ditunggu-tunggu. UAS, tak pelak adalah sosok da'i yang memiliki kharisma luar biasa dan magnet daya tarik yang dahsyat. Pengikutnya jutaan. Video ceramahnya laris manis, ditonton jutaan pemirsa. Pengajiannya selalu dihadiri ribuan orang. Begitu pentingnya pertemuan kedua tokoh tersebut hingga stasiun televisi TV One sampai merelakan jam tayangnya untuk menyiarkan secara langsung dan eksklusif.
Pertemuan Prabowo dan UAS juga diyakini mampu merubah peta politik dan arah dukungan pada kontestasi pemilu kali ini. Dengan pertemuan tersebut, kubu Prabowo-Sandi boleh bernafas lega dan berbesar hati. Mereka boleh percaya aroma kemenangan semakin dekat. Ini karena UAS bisa membawa gerbong jamaahnya untuk mendukung dan memilih pasangan calon nomor 02. Dan jumlahnya tidak sedikit, sangat signifikan untuk mengangkat elektabilitas suara Prabowo-Sandi.
Dalam dialog yang berlangsung sekitar satu jam tersebut, UAS memang tidak secara terbuka menyatakan dukungannya. Tapi, kalimat dukungan berbentuk apapun rasanya tidak diperlukan lagi. Percakapan antara Prabowo dan UAS, serta gestur dan pesan yang dibawa dalam dialog tersebut sudah lebih dari cukup untuk membuat satu kesimpulan: UAS mendukung Prabowo Subianto!
Dengan isyarat dukungannya tersebut, UAS bisa memberi keyakinan pada jamaahnya. Yang mulanya ragu-ragu menjadi semakin mantap. Yang mulanya belum memutuskan pilihannya menjadi yakin. Yang semula mendukung calon 01 akan hijrah. Semua akan (P)indah pada waktunya.
UAS pula yang menjadi kekhawatiran utama dari kubu petahana. Sampai-sampai Lembaga Survei Indonesia menyatakan, jika UAS netral, Jokowi-Ma'ruf akan menang.