"Netral aja atau berada di tengah-tengah, sudah cukup sebuah kemenangan (untuk Jokowi-Ma'ruf) karena di pemilih muslim sendiri (Jokowi-Ma'ruf) sudah unggul sebenarnya," kata peneliti senior LSI, Ardian Sopa, di kantor LSI Denny JA, Selasa, 5 Maret 2019.
"Kalau ustaz (Abdul Somad) berada di tengah, dalam artian menyerukan silakan kepada pengajian jemaah. Pilih sesuai dengan keyakinan tanpa mengarahkan dukungannya ke arah mana, ini akan untungkan Jokowi-Ma'ruf," tambah Ardian.
Karena itu, merapatnya UAS secara terang-terangan ke kubu Prabowo membuat peta elektabilitas kedua paslon bisa berubah. Seandainya ada survei yang dilakukan saat ini juga (pasca pertemuan Prabowo dan UAS), saya yakin elektabilitas Prabowo-Sandi melejit, melampaui pasangan capres/cawapres nomor 01. Minimal imbang.
Mengapa UAS mendatangi Prabowo di detik-detik akhir?
Seperti yang disampaikan UAS sendiri dalam dialog tersebut, dia ingin meyakinkan diri. UAS ingin yakin bahwa Prabowo, yang dipilih berdasarkan ijtima' ulama memang merupakan pilihan yang tepat. UAS khawatir dia tertipu, karena seperti yang dikatakannya pula, mata manusia sering tertipu.
Karena itu, UAS berijtihad. Caranya, dia mendatangi ulama-ulama yang tidak terkenal, yang tidak viral seperti dirinya. UAS bermaksud meminta nasihat, apakah ijtima' ulama itu sudah benar.
Dan hasil ijtihadnya tersebut menguatkan keyakinan UAS. Bahkan, tanpa menyampaikan maksud kedatangannya pun, UAS diberi "bocoran" dari ulama yang didatanginya tersebut.
Mengapa pula UAS mendatangi Prabowo? Toh tanpa harus bertemu langsung, UAS bisa menyampaikannya pada jamaahnya sendiri.
Karena ini menyangkut masalah keyakinan. Dalam dialog tersebut, UAS merasa sudah menjadi kewajibannya untuk memberi tahu, setidaknya pada jamaahnya, dan juga pada Prabowo sendiri, apa hasil dari ijtihadnya tersebut. Dengan penyampaiannya tersebut, UAS kini merasa lega. Karena tidak ada lagi beban batin. UAS merasa sudah dibebani dengan pertanyaan-pertanyaan dari jamaahnya, siapa calon pemimpin yang akan didukungnya pada kontestasi pilpres 2019 ini.
Meskipun pertemuan Prabowo dan UAS membawa aroma kemenangan bagi pihaknya, bukan berarti buah kemenangan sudah berada di tangan Prabowo-Sandi. Seperti yang dikatakan Prabowo, kemenangan sudah dekat, tapi jangan sampai besar kepala. Yakinlah, semua akan (P)indah pada waktunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H