Keberhasilan timnas U-22 meraih gelar juara Piala AFF U-22 tentu akan menjadi kendaraan politik yang sangat baik untuk meraih simpati masyarakat. Pujian memang patut kita alamatkan pada Indra Sjafri dan para pemain timnas U-22. Tapi jangan sekali-kali menjadikan mereka tunggangan politik.
Seperti yang pernah dikatakan Nurdin Halid, sepakbola Indonesia adalah milik bangsa Indonesia. Setiap prestasi yang diraih adalah kebanggaan milik bersama.
Setiap tetes keringat dari perjuangan pemain, pelatih dan offisial tim merupakan buah dari kerjasama dan harmonisasi segenap stakeholder sepakbola tanah air. Bukan karena jasa perseorangan atau kelompok tertentu.
Jangan sampai akibat dijadikan kendaraan politik, sepakbola kita tidak berhasil mempertahankan momentum yang membanggakan ini untuk meraih prestasi demi prestasi lainnya. Masih segar dalam ingatan kita tatkala Evan Dimas dkk usai menjadi juara Piala AFF U-19 dan yang saat itu juga dilatih Indra Sjafri diajak keliling nusantara, sampai-sampai ada ungkapan Sirkus Nusantara akhirnya membuat performa mereka menurun drastis.
Biarkanlah timnas U-22 menikmati kesuksesan mereka, menikmati kebanggan mereka yang mungkin tak akan pernah diraih lagi di lain kesempatan. Biarkan para punggawa timnas U-22 dan para suporter sepakbola Indonesia menikmati euforia kemenangan dan prestasi ini tanpa harus disuguhi keributan politik akibat saling klaim pihak-pihak tertentu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI