Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Lebih Baik Malu Saat Debat daripada Malu Saat Menjabat

9 Januari 2019   15:02 Diperbarui: 9 Januari 2019   15:03 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber grafis: style.tribunnews.com

Pernyataan Ketua KPU Arief Budiman yang mengatakan pihaknya tidak ingin ada pasangan calon yang "dipermalukan" juga bukan jawaban yang bijak. Meskipun sudah ada bocoran materi debat, tidak ada jaminan bagi pasangan calon capres/cawapres bahwa mereka nanti tidak akan dipermalukan.  

Dalam debat, setiap kandidat dituntut harus menguasai materi dan penguasaan situasi debat dengan baik. Demam panggung pastinya akan menyerang setiap pasangan calon. Jika tidak bisa mengantisipasinya, bisa jadi pasangan calon tersebut akan gelagapan untuk menjawab pertanyaan dari panelis maupun pihak lawan.

Apalagi KPU menerapkan sistem pertanyaan buka-tutup. Artinya, KPU masih menekankan aspek pertunjukan dalam debat capres nanti. "Karena itu, maka soal-soal yang diberikan tidak sepenuhnya terbuka. KPU mengkombinasikan metode setengah terbuka dan tertutup," kata Pramono.

Ada dua model pertanyaan yang akan diberikan ke setiap pasangan calon. Pertama, model pertanyaan terbuka, yakni moderator akan bertanya dari daftar yang sudah diberikan ke pasangan calon. "Masing-masing cuma 3 pertanyaan ke setiap paslon yang mewakili tiga segmen. Pertanyaannya akan diacak walaupun semua diberi tahu," kata Ketua KPU Arief Budiman.

Sementara untuk model pertanyaan tertutup, setiap pasangan calon akan melontarkan pertanyaan ke lawan. "Pertanyaan berasal dari masing-masing. Paslon 01 mengajukan kepada paslon 02, kemudian paslon 02 mengajukan pertanyaan ke paslon 01," kata Arief. "Ini nanti tak ada yang tahu pertanyaannya seperti apa."

Jadi bisa dilihat, meski sudah mendapat bocoran pertanyaan, tidak ada jaminan masing-masing pasangan calon untuk tidak lagi dipermalukan. Unsur kejutan yang bisa memperlihatkan kelemahan dari setiap pihak tetap ada.

Lagipula, tak ada salahnya mendapat malu saat debat berlangsung. Lebih baik malu dalam arena debat daripada malu saat sudah menjabat. Lebih baik mengakui kelemahan dalam menjawab pertanyaan debat, daripada ketika sudah dilantik dan resmi menjadi pemimpin ternyata mengingkari visi dan misi yang pernah disampaikan saat debat dan kampanye.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun