4. Menulislah dengan bebas
Tulislah apapun yang melintas di kepala yang relevan dengan topik yang dibahas. Jangan khawatir tentang tanda baca atau ejaan yang salah. Tulis dahulu, edit kemudian.
Jangan pernah menekan tombol Backspace atau Delete. Kalau perlu, selotip dengan warna yang kontras. Jangan biarkan jarimu menyentuhnya.
Jika terjadi typo, kurang huruf atau salah pencet tombol, biarkan saja. Teruslah menulis sampai batas waktu dan batas jumlah kata yang sudah kamu tetapkan itu terpenuhi.
5. Rekamlah percakapan pribadi
Jika kamu masih merasa sulit untuk mengeksekusi isi pikiran dalam bentuk rangkaian kalimat tertulis, lakukan cara sederhana berikut:
Siapkan perekam (di smartphone biasanya ada aplikasi perekam suara). Mulailah bicara sendiri (monolog), tentang topik yang hendak kamu tulis itu dan rekamlah. Setelah itu, kamu tinggal menyalinnya dalam bentuk tulisan. Praktis dan brilian bukan?
6. Tulislah dalam beberapa bagian
Jika kamu hendak menulis karya yang lebih panjang, pisahkan tulisanmu menjadi beberapa bagian. Tetaplah berpegang pada batasan jumlah kata dan waktu yang sudah kamu tentukan tadi.
Setelah selesai satu bagian, beri jeda waktu sebentar. Jangan langsung menulis bagian berikutnya.
7. Ambil jeda waktu sebelum mengedit.
Banyak orang cenderung mengedit sendiri saat menulis. Menurut saya, ini adalah sebuah kesalahan besar. Seperti yang saya bilang tadi, tulis dahulu, edit kemudian.
Tapi, setelah selesai menulis, jangan terburu-buru mengeditnya. Istirahatlah sebentar. Kembalilah ke laptop atau buku catatanmu tadi setelah bersantai sejenak, 5-10 menit kemudian.
Dengan begitu, pikiranmu akan bersih dari lintasan ide yang carut-cemarut. Bacalah dengan perlahan hasil tulisanmu itu. Perbaiki kesalahan ketik, ejaan atau tanda baca. Susun kalimat atau paragraf menjadi satu kesatuan yang saling berkaitan.
Lebih praktis lagi, mintalah bantuan temanmu untuk membacanya. Dia akan menjadi mata ketiga yang bisa melihat kesalahan yang kamu lakukan.