Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Semoga Kata "Sah" itu Berlaku Abadi

22 November 2018   21:50 Diperbarui: 22 November 2018   22:16 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tamu undangan sudah menunggumu dari tadi.

Meja kecil beralaskan kain sutra berdiam diri di tengah ruangan, siap menjadi saksi.

Pak Penghulu berkali-kali melirik jam tangannya, seolah tak sabar menanti.

Tirai ungu yang menutupi pintu kamar disibakkan berulang,

Sepasang mata mengintip keluar, seolah hendak memastikan dirimu sudah datang.

Lalu kau datang dengan langkah tegap, bak Raja yang hendak dimahkotai.

Sesekali kau luruskan kalung bunga yang menggelantung indah.

Wajahmu seperti lukisan yang memang dibuat untuk berbahagia selamanya.

Duduk bersimpuh, kau jabat erat tangan penghulu.

Kata "Sah" kemudian lantang menggema di penjuru ruangan.

Tak ada habisnya kau jadi buah bibir di lingkungan tamu undangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun