Astra Life, sebuah perusahaan asuransi jiwa dengan tagline "Love Life", memanfaatkan momentum ini. Tanpa me-mention Kemal Palevi, Astra Life hanya menggunakan keyword "ukuran", berhasil mencuri perhatian audiens karena konten yang mereka buat sangat berhubungan dengan isu yang berhembus saat itu.
Dalam akun twitternya, Astra Life cuma bertanya, "Life Lover's, Jika ada yang bertanya tentang UKURAN-mu, inilah jawaban yang tepat, Setuju?"
Dan jawaban yang dimaksud Astra Life itu berbunyi "Bagi perempuan, satu-satunya UKURAN terpenting adalah UKURAN KEBAHAGIAAN. Itulah arti dari mencintai hidup".
Dari sini kita bisa melihat di mana perbedaannya. Bukalapak menunggangi momen Sumpah Pemuda dengan sebuah konten yang salah, namun harus diakui memang bisa menciptakan ketertarikan dan perhatian dari audiens. Sementara Astra Life menungganggi sebuah momen dengan konten yang mendidik, tapi tetap bisa mencuri perhatian audiens.
Dalam strategi marketing, kedua cara ini sama-sama bisa diterima. Namun dari segi etika dan budaya literasi, iklan Astra Life lebih mendidik, lebih mengajarkan sebuah kebenaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H