Kesempatan tidak akan datang untuk kedua kalinya. Begitu pula dengan ide. Ia bisa datang tanpa diundang, dan pergi tanpa berpamitan. Bagi seorang penulis, menjaga ide tetap menancap di pikiran bukanlah hal yang mudah.
Itu sebabnya konsistensi kita untuk menulis setiap hari seringkali mendapat ujian yang berat. Tidak setiap hari kita bisa mendapatkan ide tulisan. Tidak setiap hari pula kita memiliki waktu luang yang nyaman untuk bisa menulis.
Jika kita ingin menjaga konsistensi supaya bisa terus menulis, ada tips sederhana yang bisa kita lakukan. Caranya, aturlah ide-ide yang datang tersebut dalam sebuah manajemen ide yang rapi.
Seperti apa manajemen ide itu?
Karena ide itu datangnya tak kenal tempat dan waktu, maka sediakanlah media untuk menulis kapan saja dan dimana saja. Biasanya, saya sering membawa alat tulis berupa notes kecil dan pulpen. Kita bisa pula memanfaatkan aplikasi memo atau yang sejenis di smartphone yang selalu kita bawa kemanapun kita pergi.
Ketika ide itu datang, catatlah dengan segera. Mumpung masih segar dalam ingatan. Buatlah poin-poin khusus, atau gagasan-gagasan utama terkait ide yang kita dapatkan tersebut. Tak perlu memaksakan diri untuk menulis secara lengkap dan tuntas.
Setelah itu, susunlah ide-ide yang kita dapat tersebut dalam sebuah tabel sederhana, yang paling mudah memakai Excel. Seperti yang saya lakukan ini:
Kolom ketiga bisa kita isi dengan jadwal kapan tulisan itu harus selesai. Ini sangat berguna supaya kita bisa menghargai tenggat waktu. Lebih baik bila jadwal itu berupa tanggal yang pasti, bukan sekedar bulan saja. Kolom jadwal ini juga bisa untuk mengingatkan kita dan membiasakan diri menghadapi deadline. Terutama bila kita menjadi blogger tetap yang diharuskan membuat konten sesuai jadwal yang sudah ditetapkan penerbit.
Pada kolom terakhir, bisa kita isi dengan progres dari ide yang kita dapatkan. Sudah selesai, atau masih macet. Bila macet, usahakan tulis apa masalah dan kesulitannya.
Dengan tabel sederhana seperti ini, setiap kali kita mendapat ide, ia tak akan menghilang tanpa bekas. Setidaknya jejak ide itu masih sempat kita simpan di tabel tersebut. Karena tidak setiap penulis mempunyai banyak waktu luang untuk bisa dengan seketika menuliskan secara lengkap ide yang dia dapatkan.